NOVA.id - Baru-baru ini kabar ritel modern membatasi pembelian beras 10 kilo per hari menuai sorotan.
Pasalnya, muncul kabar bahwa stok beras tengah sekarat.
Menanggapi kabar ini, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengungkapkan bahwa pembatasan pembelian beras di ritel modern memang dikhususkan untuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan yang digelontorkan Perum Bulog.
"Perlu dipahami beras SPHP ini berasal dari CBP yang digelontorkan secara luas ke masyarakat demi stabilisasi pasokan dan harga.
Ini juga merupakan arahan Bapak Presiden Joko Widodo yang memerintahkan agar beras pemerintah disalurkan secara masif," terangnya.
Beras yang akan dimasak menjadi nasi memang sudah mengakar sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia.
Nasi merupakan karbohidrat yang sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat.
Sehingga, ketersediaan beras sangat mempengaruhi masyarakat.
Namun, beras merupakan karbohidrat kompleks dengan kadar karbohidrat hingga 90 persen.
Melansir dari Kompas.com, karbohidrat kompleks mengandung molekul gula dan kaya akan serat sehingga bisa dicerna lebih lama di tubuh.
Namun, berbeda orang akan berbeda kebutuhan karbohidratnya.
Baca Juga: 7 Tips Masak Nasi Uduk yang Enak dan Gurih untuk Usaha Rumahan
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR