NOVA.ID - Kembali viral di media sosial, peristiwa kekerasan yang melibatkan perempuan sebagai korbannya.
Kejadian itu dilakukan oleh seorang driver ojek online (ojol) pada penumpangnya.
Diketahui peristiwa kekerasan ini terjadi di Dalung, Kabupaten Badung, Bali.
Driver ojol itu marah lantaran perempuan yang menjadi penumpannya itu tidak merespon ketika diajak ngobrol.
Padahal penumpang telah menjelaskan jika ia memang tidak mendengarnya.
Untungnya teman perempuan itu segera datang hingga penumpang itu tertolong.
Adapun peristiwa itu dibagikan oleh teman korban yang juga mengungkapkan kronologi kejadian melalui akun X alias Twitter pribadinya @m3gumiii.
Dirinya mengatakan temannya diajak ngobrol oleh driver ojol itu.
Namun, pada saat itu korban tidak mendengar driver ojol yang mengajaknya berbincang itu.
"Driver ngajak ngobrol temenku, nanya-nanya. Tapi temenku gak denger dan driver mulai sewot," tulisnya, dikutip NOVA.ID melalui cuitannya di X, Kamis (9/10).
Berawal dari situlah driver tersebut merespon dengan membentak-bentak perempuan tersebut.
Baca Juga: Waduh! Keripik Pisang dan Happy Water Jadi Modus Pengedaran Narkoba, Ketahui Ciri-Cirinya
"Temenku ngasih tahu jalan utk belok, driver sewot dan mulai membentak2 temenku bilang bahwa dia gojek dan tahu jalan, gak perlu untuk kasih tau dia," tambahnya lagi.
Singkat cerita, di tengah perjalanan, driver ojol tersebut tiba-tiba menghentikan laju kendaraanya meminta korban untuk turun.
"Turun lo, gue gamau bawa orang sombong, diajakin ngobrol tapi gak nyaut,” tulisnya seolah menirukan perkataan driver ojol.
"Padahal sebelumnya temenku bilang bahwa dia gak denger abangnya bilang apa, since itu di jalan berisik dan dia lagi urusin kerjaan,” lanjutnya.
Tak tinggal diam, korban lantas menanyakan alasan driver ojol itu menurunkan dirinya karena belum sampai ke tempat tujuan.
“Pak kenapa saya diturunin? saya salah apa? kenapa bpk marah?” tanya korban ke pelaku.
Driver ojol itu justru membentak hingga mengancam untuk memukul dan mengajak ribut.
Lantaran takut, korban berinisiatif untuk kabur.
"Temenku kabur karena takut dengan ancaman driver, lalu driver secara anarkis dan membabi buta menonjok kepala, muka, pelipis dan badan temanku secara terus-terusan," tulis teman korban.
Bahkan pada saat itu driver ojol itu sempat menanyakan asal serta menynggung agama dan tatto korban.
"Dia bilang 'Jangan mentang-mentang pendatang & tatoan dikira gue takut ya. gue tau dimana rumah lo, gue bisa samperin dan BUNUH lo!!'”ujarnya seraya menirukan driver ojol itu lagi.
Baca Juga: Nahas! Niat Berteduh, Ibu dan Anak di Boyolali Hilang Terseret Arus Parit Saat Hujan Deras
Mendapat perlakuan yang tak menyenangkan, korban lantas menangis dan berusaha lari ke salah satu rumah warga.
"Untungnya tmnku langsung telfon temannya untuk jemput, gak kebayang kalo temennya gak datang tepat waktu. Driver sudah diamankan di Polsek Kuta Utara,"
Saat ini, postingan tersebut sudah mendapat respon dari akun instagram resmi Gojek Indonesia.
Gojek juga siap untuk menindak dengan tegas siapapun yang bersalah.
Sementara itu, diketahui driver Ojol tersebut sudah diamankan kepolisian setempat.
Pelaku Ojol diamankan dan diperiksa jajaran satreskrim Polsek Kuta Utara pada Selasa 7 November 2023.
Dirinya dijerat Pasal 351 KUHP Tentang Penganiayaan.
Ojol dengan inisial AHSBP (25) yang tinggal di Dalung, Kuta Utara itu diamankan setelah jajaran reskrim mendapat laporan dari NF (31) asal Jakarta.
Pelapor saat itu melaporkan bahwa temannya dianiaya oleh ojol.
Bahkan sudah dilakukan visum dan membuat laporan resmi di SPKT Polsek Kuta Utara.
Melansir dari Tribun Bali, Kasi Humas Polres Badung, Iptu Ketut Sudana menuturkan, setelah mendapat laporan tim dari unit Reskrim Polsek Kuta Utara melakukan penyelidikan dengan mengecek TKP dan meminta keterangan saksi-saksi.
Bahkan saat melengkapi data informasi identitas driver ojol dari perusahaannya terdapat data bahwa ojol tersebut diam di wilayah Dalung.
"Jadi pelaku langsung diamankan di rumahnya dan mengakui semua perbuatannya telah melakukan penganiayaan kepada penumpangnya sendiri," jelas Iptu Sudana, Rabu 8 November 2023 pagi, dikutip dari Tribun Bali.
Diketahui, penganiayaan itu terjadi pada hari Senin tanggal 6 Nopember 2023 lalu, sekira pukul 15.21 Wita (Waktu Indonesia Tengah). (*)
Penulis | : | Maulana Wildan Ibrahim |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR