TabloidNova.com - Berbohong kerap dilakukan oleh suami istri sebagai cara memperoleh pembenaran dari suatu ketidakbenaran. Menurut Roswiyani, M.Psi, psikolog dari Pusat Bimbingan dan Konsultasi Psikologis, Universitas Tarumanagara, baik suami maupun istri memiliki alasan serupa ketika berbohong.
Kadang-kadang, suami atau istri menjadi peka dan mengetahui tanda-tanda ketika pasangannya berbohong. Namun jika seseorang hanya berlandaskan pada pengetahuan yang bersifat umum tanpa pemahaman yang relatif mendalam, sebenarnya ia dapat terjebak sendiri pada sikap curiga berlebihan pada pasangan.
Kecurigaan ini, lanjut Roswiyani, bisa mengancam hubungan interpersonal. Bahkan bisa menyebabkan perceraian.
"Kebohongan kerap dipandang sebagai tindakan membodohi dan pengkhianatan. Pihak yang dibohongi pun berniat mengantisipasi agar tidak lagi dibodohi dan dikhianati. Oleh karena itu, ia akan mengambil langkah menghindar dari kemungkinan ancaman tersebut, dengan tindakan memisahkan diri alias bercerai."
Lantas, apa yang harus dilakukan ketika pasangan tengah berbohong? Roswiyani menyarankan agar Anda menanyakan alasan pasangan Anda berbohong.
"Biasanya, pasangan akan berdalih dan mengutarakan alasan yang dilandasi kebohongan lebih lanjut. Ingat, kebohongan merupakan mata rantai," ujar psikolog yang aktif berkicau di Twitter dengan akun @RoseValdez ini.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya tidak memaksakan memperoleh informasi lebih rinci. Upaya ini bisa berbalik merugikan Anda dan pasangan. Salah satu alasannya adalah menimbulkan kelelahan dalam memperoleh jawaban dari satu kebohongan ke kebohongan lain.
"Pemaksaan demi memperoleh informasi lebih rinci akan membawa kita pada kecenderungan paranoia di kemudian hari. Jadi, Anda cukup menyadari pasangan berbohong dan mewaspadai kemungkinan munculnya kebohongan lebih lanjut."
Meski demikian, Anda perlu menegaskan pada pasangan untuk tidak melanjutkan kebohongannya. Dari sisi Anda pribadi, tentukanlah sikap yang akan diambil bila pasangan terus-menerus berbohong.
"Apakah kita bersedia menjalani kehidupan dalam kebohongan atau kita harus menentukan sikap tegas lainnya?" saran Roswiyani.
Sebaliknya, jika Anda yang ketahuan berbohong, tindakan terbaik dan terbijak yang mesti Anda lakukan adalah mengakui kebohongan Anda dan memohon maaf bahwa tindakan Anda menyakiti dirinya. Setelah itu, perbaiki diri untuk tidak melakukan kebohongan lagi.
Soca Husein
KOMENTAR