TabloidNova.com - Tingginya permintaan sejumlah institusi dan perusahaan untuk membuat seragam karyawan menjadi salah satu kesempatan para perancang busana untuk mendulang rupiah. Apalagi, banyak bagian dari perusahaan yang menggunakan seragam karyawan, seperti pegawai bank, suku dinas, resepsionis, bagian cleaning service, dan lain sebagainya.
Desainer Indonesia Sofia Sari Dewi yang bertanggungjawab dengan lini busana S20 di bawah butik SwansTwenty yang menangani khusus busana seragam mengaku memang merancang seragam kantor lebih menantang.
"Kalau perancang busana bisa mengeksplor diri lebih dalam, berinovasi dan bereksperimen. Tapi kalau perancang busana seragam ya jelas harus menekan ego sendiri, dan mampu mengawinkan ide segar kita dengan kemauan klien," tutur Sofi yang pernah menjadi juara 3 ajang Citilink Designer Challenge dengan mengusung tema seragam pegawai maskapai penerbangan,
Agar paham akan proses produksi busana seragam, Sofi juga terjun langsung mengikuti kursus sekolah menjahit di Bunka School of Fashion untuk mendalami semua hal terkait potongan, pola, teknik menjahit, dan sebagainya. Namun buah dari kerja keras tersebut memang sangat memuaskan. Sofi bisa meraup omset satu pesanan seragam sekolah sekitar Rp 600 juta hingga 700 juta untuk sebuah sekolah yang meminta 5 model seragam.
"Ya kalau untuk seragam mungkin atasan saja Rp 40.000 sampai Rp 60.000. Kalau seragam guru sekitar Rp 60.000 sampai Rp 100.000. Paling mahal itu kalau seragam adalah bawahannya, karena tidak boleh nyeplak area bawah. Apalagi bagi wanita lalu harus mengikuti tubuh si pemakai. Contoh bahan, salah satunya cotton drill yang lumayan adem, nyaman tapi tidak dingin juga, dan lumayan awet," jelas wanita yang mengidolakan desainer Indonesia, Tex Saverio, dan desainer ternama dunia, Alexander McQueen ini.
Angka ini berbeda jika Sofi mendapat pesanan seragam kantor untuk resepsionis atau profesi lainnya yang lebih berkelas dan profesional, yaitu Rp 200.000 sampai Rp 400.000.
Setiap pekerjaan tentu memiliki suka dukanya sendiri, termasuk perancang busana seragam kantor. Sukanya lebih ke rasa bangga karena bisa menyelesaikan proyek dan terlihat berkualitas. Namun dukanya juga tak kalah besar.
"Lebih banyak dukanya mungkin ya, karena kita pasti sering kena omelan atau kritik dari klien. Urusan ketepatan waktu jadi modal utama menjaga kepercayaan pelanggan kita. Semua ketentuan harus dicatat dan di atas hitam putih agar tidak bermasalah saat ada kekeliruan," katanya, sambil menambahkan umumnya waktu pembuatan seragam bagi 3000 karyawan antara dua sampai tiga bulan.
Meskipun begitu, Sofi ingin terus menekuni usaha seragam kantor ini. Keinginan terbesarnya sekarang ini adalah menangani seragam kantor bagi pegawai perbankan yang lebih profesional. Soal karier sebagai perancang busana, Sofie menjawabnya sembari tersipu, "Penginnya sih go international, tapi next step adalah ikut Hongkong Fashion Week tahun depan, mohon doanya," tutup Sofi.
Ridho Nugroho
KOMENTAR