Lebih jauh dijelaskan Dr. Judi Januadi Endjun, SpOG dari RSPAD Gatot Subroto, "Di dalam pembuluh rahim terdapat pembuluh darah yang masuk ke ari-ari. Pembuluh darah inilah yang menyuplai oksigen ke bayi. Nah, pada saat wanita orgasme, pembuluh darah ini terjepit. Akibatnya, dikhawatirkan suplai oksigen ke bayi akan terhambat." Tapi, lanjutnya, selama kontraksi yang terjadi tak berkepanjangan, tak ada yang perlu dikhawatirkan.
Karena itulah, wanita yang pernah mengalami keguguran juga disarankan untuk lebih hati-hati melakukan hubungan seksual saat hamil. "Bahkan, kalau mungkin dihindari," saran Wimpie.
GAIRAH MENINGKAT
Yang perlu diperhatikan oleh pasangan suami-istri ialah hubungan seksual tak bisa dilakukan hanya demi kepentingan salah satu pihak. Entah itu pihak suami maupun pihak istri semata. Dengan begitu, penting bagi pasangan untuk mengatur kapan saat berhubungan seksual. Dengan kata lain, disesuaikan kondisi pasangan.
Saat istri hamil, tentu yang lebih dipikirkan adalah kondisi pihak wanita. Pria harus menyadari, wanita juga memiliki dorongan seksual. Suami juga sebaiknya tahu, saat hamil, wanita merasakan beban. Beban ini bisa mengakibatkan dua hal. Mungkin saja beban itu bisa mengurangi dorongan seksual atau justru malah meningkatkan dorongan seksualnya.
Biasanya, saat hamil muda, sebagian wanita akan kehilangan dorongan seksualnya. Khususnya bagi wanita yang selama hamil muda mengalami efek samping kehamilan, seperti muntah-muntah berlebihan, tak ada nafsu makan atau tekanan darah yang meningkat. Nah, biasanya dalam kondisi seperti itu, dorongan seksual wanita akan terhambat.
KOMENTAR