Terus terang hubungan saya dengan dia benar-benar profesional. Saya enggak berani macam-macam karena secara tidak langsung kan saya terbantu bekerja di sini karena jasa dia. Lagian dia juga sama-sama sudah menikah dan punya anak. Istri saya juga tahu dan tampaknya tidak cemburu. Malah dia menganjurkan saya menjaga sikap supaya jangan sampai 'ditendang' gara-gara tidak profesional. apakah masih ada getar-getar cinta? Waduh... rasanya enggak tuh. Chemistry -nya sudah benar-benar hilang. kami sudah punya kehidupan pribadi masing-masing."
Laylisya (29), ibu 1 anak
"Saya sekantor dengan mantan ketika bekerja di perusahaan internet provider. Waktu saya masuk, mantan yang bekas teman kuliah itu bekerja sebagai CSR(Customer Service & Relations) merangkap marketing, sedangkan saya sebagai teknisi tI. Dalam standar prosedur operasi, pekerjaan kami saling nyambung, sehingga kami sering diminta pergi sama-sama menemui klien. Di sinilah saya mulai merasa jengah pada pekerjaan yang sebetulnya saya cintai ini.
KOMENTAR