* Setelah anak capek menangis dan tenang, tanyakan apa yang sebenarnya diinginkannya. Kalau permintaan tersebut memang harus dipenuhi, contohkan padanya bagaimana cara meminta dengan baik tanpa perlu menangis. Minta anak menirukannya, "Adek mau makan biskuit."
* Kalau yang diminta adalah sesuatu yang tidak penting/mengada-ada, sebaiknya abaikan saja.
6. EMOSI TAK TERSALURKAN
Anak-anak yang biasa dikekang emosinya, suatu saat akan meledak dan berbahaya. Contoh, anak laki-laki yang dibiasakan untuk menahan emosi, "Masa anak laki-laki menangis. Malu-maluin aja." Padahal wajar saja sesekali anak di usia ini--baik anak perempuan maupun laki-laki--menangis karena satu dan lain hal. Pembatasan emosi ini bisa menjadi bumerang, anak justru jadi gampang menangis sebagai ledakan emosi yang ditahannya selama ini.
Cara mengatasi:Biarkan anak mengekspresikan emosinya secara wajar. Boleh saja anak menangis untuk alasan yang jelas, seperti sakit.
7. MENGHINDARI HUKUMAN
KOMENTAR