TabloidNova.com - Pesawat Al Algerie AH5017 jatuh, dan puing-puingnya ditemukan 50 kilometer dari perbatasan Burkina Faso. Pesawat itu tidak jauh dari perbatasan Aljazair saat kru meminta izin untuk mengalihkan rute karena buruknya jarak pandang. Sebanyak 116 penumpang dan awaknya, yang terdiri atas warga Burkina Faso dan empat warga Perancis, diperkirakan tewas.
Seorang pengawas penerbangan Perancis mengungkapkan, bahwa pesawat itu dicek dua atau tiga hari sebelumnya, dan berada dalam kondisi yang baik. Otoritas penerbangan sipil Perancis, Patrick Gandil, mengatakan bahwa pesawat itu terbang melintasi Marseille beberapa hari sebelumnya.
"Kami lalu memeriksanya, dan hampir tidak menemukan sesuatu (yang tidak beres). Pesawat itu kondisinya benar-benar baik," tegasnya.
Jalur penerbangan pesawat dari Ouagadougou di Burkina Faso menuju Aljir (ibukota Aljazair) itu tidak begitu jelas. Ougadougou (ibukota Burkina Faso) berada di garis nyaris lurus di sebelah selatan Aljir, melewati Mali.
Di wilayah utara Mali diketahui masih terjadi kerusuhan. Mali Utara berada di bawah kontrol kelompok separatis etnis Tuareg, dan kemudian pejuang yang terkait Al-Qaeda mengikuti kudeta militer pada 2012.
Intervensi yang dipimpin Perancis pada 2012-2013 mencerai-beraikan kelompok Al-Qaeda, namun kelompok Tuareg mendorong kembali terhadap otoritas pemerintah berbasis Bamako.
Meskipun begitu, seorang pejabat senior Perancis mengatakan tampaknya tidak mungkin para pejuang di Mali memiliki persenjataan yang mampu menembak jatuh Al Algerie AH5017.
Dini Felicitas/NY Daily News
KOMENTAR