(Baca juga: Enak dan Sehat, Ini loh 4 Manfaat Air Kelapa Bagi Ibu Hamil)
2. Berikan kepentingan bersama
Jika kita berhenti memberi arti penting kepada pasangan setelah memiliki bayi maka itu akan menyebabkan konflik dan masalah.
Ingat bahwa pasangan membutuhkan kita juga dan penting untuk ada di sana untuknya juga.
Dapat dimengerti jika kita berpikir bahwa anak sangat membutuhkan kita, tetapi tunjukkan juga cinta kepada pasangan.
(Baca juga: Penuhi Janji, Abdul Indonesian Idol Dapat Kejutan dari Armand Maulana)
3. Jadilah pasangan mereka, bukan ibu mereka
Ketika kita memulai perjalanan menjadi seorang ibu, pastinya kita akan menjadi orang yang keibuan.
Ini tidak berarti kita akan mulai mengasuh pasangan kita juga.
Berada di sana untuknya sebagai teman dan pasangan hidupnya bukan sebagai ibunya.
Berhenti memperlakukannya seperti anak kecil dan keluarkan getaran kekasih dalam pernikahan.
(Baca juga: Mulut Gatal Setelah Makan Nanas? Ternyata Ini Penyebabnya)
4. Berhenti membandingkan
Seringkali orang tua berdebat tentang siapa yang berusaha lebih keras.
Kita berdua didedikasi untuk kepentingan terbaik bagi anak.
Kita dan pasangan adalah tim.
Jadi, jangan menjadikannya sebuah kompetisi dan cobalah bekerja sama, dan jangan bertentangan satu sama lain. (*)
KOMENTAR