TabloidNova.com - Episcia Puspita Lautt (20), perempuan praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) asal Kalimantan Tengah, mengaku disiram air oleh seniornya. Hal itu terjadi di kampus sepulang dari kegiatan di Gunung Manglayang, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Minggu (27/4/2014) pekan lalu.
Menurutnya, penyiraman dilakukan setelah para junior mendahului para senior saat pulang dari kegiatan.
"Tidak ada kekerasan yang dilakukan kepada saya atau teman yang lain. Kami memang disiram air setelah mendahului (jalan) para senior. Dalam air itu tidak ada bahan kimianya. Hanya ada sedikit tanah," ujar Episcia di Kampus IPDN, Rabu (30/4/2014).
Akibat penyiraman, ia bersama empat orang lainnya, yakni Izza Zata Yumni asal Jabar, Tiara Kusuma Dewi asal Jateng, Fungky Sandi Maharani asal Bengkulu, dan Aginta Carolina Ginting asal Sumsel, mengalami sensitivitas di bagian mata.
Air yang disiram tersebut, lanjut Episcia, membuat matanya terkena iritasi. Hal yang sama juga dirasakan keempat temannya.
"Setelah terkena siraman dan ada iritasi kami dibawa ke RS AMC dan RS Cicendo untuk diperiksa lebih lanjut. Apalagi satu praja, Fungky, punya alergi. Jadi tidak benar kalau ada kekerasan," katanya kepada Tribun Jabar, Kamis (1/5).
Laili Damayanti/ Sumber: Tribun Jabar
KOMENTAR