Een dengan detil menceritakan seperti apa suami yang dikenalnya. "Mika ayah yang baik, ia dekat sekali dengan Naufal (6thn), ia suka becanda di rumah dan sering bercerita kepada saya di rumah soal yayasan,"ungkapnya.
Sang istri yang menjadi ibu rumah tangga ini kembali mengingat masa lalu awal perkenalannya. Een mengungkapkan ia berkenalan di tahun 2000 kemudian tak lama berpacaran hingga akhirnya menikah di tahun 2006.
"Walaupun kedua anak saya memang belum mengerti keadaan ayahnya, tapi mungkin rasa kangen itu dirasakan, keduanya bergantian sakit, kontak batin mungkin, tapi saya tidak bercerita ke ayahnya takut nanti dia kepikiran, saya harus kuat," ujarnya sembari menyeka air mata.
Een pun bercerita hanya mengungkapkan kepada anak pertamanya Naufal (6thn) bahwa ayahnya sedang berada di pesantren hingga tak bisa pulang.
Membiasakan diri untuk merasakan ketidakhadiran suami di rumah menurut Een sangat berat. Ia memang biasa ditinggal sehari dua hari ketika sang suami giat mencari donasi dan memsurvei anak yatim di luar kota. Namun ia tidak pernah menyangka harus ditinggal begitu lama hingga menunggu sang suami bebas dari penjara.
"Intinya saya yakin suami saya tidak bersalah, setiap doa saya semoga kami sekeluarga bisa lulus dari ujian ini, dan saya hanya ingin suami bisa bebas dan berkumpul lagi dengan keluarganya," jelasnya.
Satu hal yang diyakini Een bahwa Ustaz Mika adalah ayah yang baik bagi kedua anaknya dan selalu memperhatikan keluarganya dengan baik. "Dia selalu berpesan kepada saya untuk bersabar dan pasrah jadi saya harus kuat demi anak-anak dan keluarga kecil saya," ungkapnya sambil tersedu.
Swita
KOMENTAR