Hal ini yang selalu dilakukan Jaloe, siswa kelas 2 STM Muhammadiyah Pakem Sleman. Meski lokasi sekolahnya dengan barak pengungsi Hargobinangun sangat dekat, ia harus ngantre mandi sejak jam 5 pagi. "Kalau kesiangan enggak akan sempat mandi," jelas pemuda yang sehari-hari tinggal di Kaliurang ini.
Soal mencuci juga jadi kendala, Makanya seragam sekolah dipakai berhari-hari. "Kalau pulang sekolah dilipat lagi, untuk dipakai lagi." Jaloe mengaku repot kalau harus mencuci tiap hari. "Jemurnya yang susah. Belum lagi kalau hilang atau kebawa pengungsi lain, repotlah."
Sejak Merapi batuk-batuk, baru beberapa hari Jaloe masuk sekolah. Seperti Selasa (2/11) lalu. "Baru kami bersih-bersih di sekolah, eh, ada erupsi lagi. Makanya sekolah diliburkan, lagi."
Krisna
KOMENTAR