"Saya akan menceritakan kronologi sebeaernya dari pihak keluarga. Ini adalah hasil rekayasa seseorang. Saya mulai dari peristiwa Arumi berangkat ke Singapura," ungkap Minola saat ditemui di Tee Box Cafe, Jakarta Selatan, Senin (22/11) sore.
Menurut cerita pihak keluarga, bulan Oktober 2010 Arumi meminta izin untuk berlibur. Keluarga pun mengizinkan Arumi untuk pergi ke Singapura. "Mumpung ada kesempatan untuk liburan, Arumi pun berangkat. Hanya saja ibundanya tidak mendampingi karena Arumi ingin pergi tanpa kawalan, tapi dengan catatan didampingi pihak keluarga lain," bebernya.
Keberangkatan Arumi diakui Minola melalui bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Disanalah Arumi ditemani seorang pria titipan ibunya. Meski begitu, Arumi tetap dibawah pantauan keluarganya. ?"Ibunya Arumi memberikan handphone canggih. Yaitu alat sadap telepon keluar dan masuk, juga sms keluar masuk. Namun, tidak untuk merekam percakapan, hanya merekam data penggunaan," kata Minola.
Alat proteksi ini diakui Minola hanya untuk melindungi handpone Arumi agar tidak berpindah tangan. Sayangnya saat di bandara, ibunda Arumi mengetahui sang anak berhubungan dengan pria berinisial 'M'. Pria itu diduga Miller.
"Handphone-nya sudah diproteksi, tapi ternyata alat ini memberi sinyal menghawatirkan. Dari alat itu terekam ada seseorang yang juga berada di Singapura. Mengetahui anaknya berkomunikasi dengan Miller, ibunya pun tak mau kompromi dan langsung memerintahkan saudaranya itu untuk kembali ke Indonesia. Orang yang ditugasi ibunya mengatakan, jika Arumi berbuat nekad di negara orang lain, ia bisa hilang. Akhirnya disepakati Arumi stay satu malam di Singapura," jelasnya.
Menurut Minola, M (Miller) pun hadir ke hotel tersebut. Alhasil, kamar itu diisi oleh 3 orang, , Arumi, pria yang disebut-sebut Miller, dan pengawal yang diutus ibunya. "Ada seorang yang hadir dan masuk ke dalam kamar Arumi. Dengan kondisi seperti itu, keluarga meminta pengawal untuk menemani Arumi," ujarnya.
?Keesokan harinya, Arumi pulang ke Indonesia bersama pria titipan ibunya itu. Sayangnya, Arumi enggan pulang ke rumah. Arumi pun kembali menginap di sebuah hotel bilangan Kemang. Tanpa diduga, Arumi melarikan diri saat pria itu diminta Arumi ke supermarket.
"Perginya Arumi saya rasa karena pengaruh si 'M' ini. Ada sms dari si M sebelum pergi ke hotel. Meskipun Arumi mengganti kartu handphone-nya, ternyata keluarga tetap mendapatkan bukti-bukti sms dan pembicaraan. Kita mendapatkan ?rekapitulasi, " lanjutnya.
Dari bukti-bukti itulah, keluarga menyimpulkan Arumi dalam pengaruh orang lain. Orang itu yang menyebabkan Arumi kabur untuk yang pertama kali waktu itu. "Ada orang yang mengatur semua ini di belakang layar. Bagaimana mungkin handphone keluarga Arumi ada di tangan orang lain," herannya.?"Dia mendorong Arumi melaporkan orangtuanya ke Polda. Saat itu Arumi dibawah penguasaan si M. Jadi, eksploitasi itu adalah pembohongan," jelasnya panjang lebar.
Icha
KOMENTAR