Anda tidak bisa mengatur kepada siapa hati akan jatuh cinta. Namun, satu hal yang bisa menjadi pilihan adalah menyikap perasaan baru tersebut dengan bijak.
Memang benar, ketika kali pertama jatuh cinta tentu Anda ingin selalu menghabiskan waktu bersama setiap saat.
Namun, itu tak berarti Anda terburu-buru meresmikan hubungan dalam mahligai pernikahan.
Sebab, pernikahan adalah komitmen jangka panjang dan merupakan ekspresi tertinggi dari ungkapan rasa cinta.
Baca: Penasaran? Ini Kisah Rey Utami, yang Dihadiahi Mobil Hingga Jam Tangan Seharga 4 Milyar
“Tak ada salahnya memiliki harapan pada pasangan, tetapi jangan langsung melompat pada solusi karena masih ada sejumlah proses yang harus Anda jalani,” jelas Dr Paul Hokemever, J.D, seorang psikolog pernikahan dan konsultan keluarga.
Setiap pasangan, kata Hokemever, harus mengenal karakter masing-masing dengan baik sehingga tidak ada “kejutan” saat menjalani pernikahan.
Baca: Ini Dia Mas Kawin yang Diterima Rey Utami Saat Menikah Dengan Si Pengusaha Kaya Raya
Selain persiapan finansial, menikah juga memiliki tujuan untuk mendapatkan keturunan yang baik untuk keluarga. Oleh karena itu, jangan dibutakan oleh cinta dan merasa terbebani karena tekanan sosial mengenai status yang masih melajang.
“Jatuh cinta memang bisa membuyarkan logika, tetapi pastikan pasangan Anda adalah orang yang tepat untuk menjaga dan membahagiakan Anda di masa depan,” pungkasnya.
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR