Sebenarnya banyak diet yang beredar di masyarakat, ada yang baik maupun yang kurang baik. Ada baiknya kita berkonsultasi dulu dengan ahlinya sebelum memilih diet yang tepat.
Jangan sampai ikut-ikutan tren karena tipe diet yang cocok di orang lain, belum tentu cocok buat tubuh. Nah, sebagai penambah wawasan, berikut beberapa jenis diet yang sedang tren di masyarakat:
1.Diet Pelangi
Diet pelangi atau the rainbow diet adalah diet yang menyarankan kita mengasup keberagaman konsumsi pangan, termasuk makanan beragam warna alami seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu.
Setiap warna, kata pakar, memiliki kandungan yang berbeda-beda. Semakin beragam makanan yang dikonsumsi, semakin lengkap zat gizi yang akan diperoleh tubuh.
Baca: Gula Pasir, Gula Batu, Gula Jawa, Sweetener, Mana yang Lebih Baik?
2.Diet Detoks
Saat ini banyak masyarakat menjalankan diet detoks untuk membersihkan tubuh dari racun atau zat yang tidak dibutuhkan (detoksifikasi).
Padahal detoksifikasi merupakan proses dari sistem alamiah tubuh yang berfungsi untuk membuang sisa hasil metabolisme yang tidak dibutuhkan dan juga zat kimiawi yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan polusi udara.
Zat kimiawi yang dimaksud adalah yang dapat berbahaya untuk kesehatan tubuh apabila terakumulasi karena bersifat toksin atau beracun.
“Detoksifikasi juga berfungsi untuk meminimalkan radikal bebas melalui asupan antioksidan dari luar yang membantu melancarkan pengeluaran zat racun melalui feses, keringat maupun urine.”
Baca: 10 Mitos dan Fakta Seputar Diabetes yang Sering Membingungkan
3.Diet GM
Diet GM (General Motors) sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Diet ini dipercaya mampu menurunkan berat badan 5-8 kg dalam waktu satu minggu saja. “Diet GMmengajak orang untuk makan yang berbeda-beda setiap harinya. Misalnya, hari pertama buah, hari kedua sayur, dan seterusnya.”
Baca: Pria dan Wanita Harus Diet dengan Cara Berbeda?
4.Diet Ketogenic
Diet ketogenic adalah pola diet tinggi lemak, cukup protein,serta kandungan karbohidrat sangat rendah. Apabila normalnya konsumsi lemak hanya berkisar 20-30%, pada metode diet ini asupan lemak bisa mencapai 60-70%.
Nama ketogenic mengacu pada peningkatan produksi keton di dalam tubuh sebagai hasil dari menjalani diet ini. Keton adalah senyawa yang terbentuk saat metabolisme lemak dan biasanya dikeluarkan melalui urin.
Awalnya, diet ketogenic digunakan untuk membantu mengurangi kejang pada pasien epilepsi. “Namun saat inibanyak digunakan untuk mengatasi masalah kegemukan dan sering digunakan oleh atlet dan binaragawan untuk proses "pengeringan" (menurunkan lemak tubuh) atau pembentukan massa otot.”
Prinsipnya tubuh diarahkan menggunakan simpanan lemak karena glukosa yang dikonsumsi sudah habis dalam waktu singkat (1-2 jam). “Tujuan dari diet ini agar terbentuk kadar keton yang tinggi di dalam tubuh (ketosis). Ketosis diyakini dapat membantu mengontrol penurunan berat badan.”
Baca: Sehat dan Langsing dengan Tiga Metode Diet yang Lagi Tren
5.Diet Alkali
Diet alkali atau yang dikenal dengan diet asam-alkali atau diet abu-alkali didasarkan pada keyakinan bahwa makanan tertentu bisa memengaruhi keasaman atau kebasaan (pH) cairan tubuh.
Ketika mengonsumsi makanan tertentu maka metabolisme tubuh akan bekerja dan membakar makanan tersebut sehingga menghasilkan abu residu. Abu residu inilah yang dipercaya bersifat asam atau basa (atau netral) yang memengaruhi keasaman tubuh.
Abu asam diduga dapat meningkatkan risiko terserang penyakit, sedangkan abu alkali dapat mencegahnya. Dengan begitu muncullah klaim dengan mengonsumsi makanan alkali, Anda dapat meningkatkan kondisi kesehatan.
Baca: 6 Kebiasaan Pagi Ini Membantu Turunkan Berat Badan 10 Kg Sebulan!
Noverita K. Waldan/NOVA.id
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR