Makanan mentah adalah makanan yang dikonsumi dalam kondisi mentah,tidak dimasak atau diproses dengan suhu kurang dari 46 derajat.
Ada dua jenis makanan mentah yaitu nabati terdiri dari sayur, buah-buahan (raw), kacang-kacangan. Dan jenis yang lain adalah hewani seperti susu, telur, ayam, daging, dan ikan mentah. Makanan yang tidak disarankan dalam kondisi mentah antara lain kacang-kacangan, dan pangan hewani.
Menurut dr. Ingka Nilawardani, MGizi, Sp.GK., dari Brawijaya Women & Chlidren Hospital, mengonsumsi makanan mentah dapat memberikan dampak baik dan juga buruk bagi kesehatan.
Baca: 7 Benda di Dapur yang Wajib Dijaga Kebersihannya
Hal ini tergantung jenis bahan makanannya dan berapa persentase total makanan mentah yang kita konsumsi. Jangan sampai 100 persen karena ada dampak negatif yang muncul.
Bagi penggemar makanan Jepang seperti sushi sebenarnya ikan tidak murni mentah. Tapi melalui proses curing atau pengeringan sehingga tidak benar-benar mentah.
Cara menjaga keamanan pangan dengan 5 langkah yaitu, jaga kebersihan tangan, tempat dan alat masak, pilihlah bahan baku dan air yang aman, pisahkan penyimpanan makanan jadi dan makanan mentah (terutama pangan hewani), jagalah pangan pada suhu aman (jaga suhu dibawah 5 derajat C atau di atas 60 derajat C), serta masaklah dengan benar (suhu 70 derajat C dapat mematikan pathogen).
Baca: Jangan Anggap Sepele, Sehelai Rambut yang Jatuh ke Makanan Mengandung 50.000 Bakteri
Membekukan makanan pun tak akan mematikan bakteri di dalamnya. Misalnya, daging dan ikan meski dibekukan tapi bakterinya tidak mati. Ketika makanan tersebut dicairkan/didinginkan bakterinya tetap ada. Antara lain jenis bakteri hewani berikut ini:
Bakteri E Coli berkembang biak dalam isi perut binatang ternak. Bakteri E coli bisa mencemari daging saat proses pemotongan hewan qurban. Bakteri ini memproduksi racun dan menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan.Olah daging yang sempurna atau matang.
Bakteri Salmonella bisa menyebabkan typhus, gangguan pencernaan, diare, demam enteric.Hidup pada saluran pencernaan hewan.Masak daging sampai matang.
Bakteri Clostridium botolinum menghasilkan zat racun yang bisa menyerang saraf pusat, gangguan pernafasan, kelumpuhan hingga kematian.Panaskan makanan sebelum dikonsumsi.
Baca: Tips Mengurangi Paparan Bakteri Pada Masakan di Rumah
Clostridium Perfringens jika tertelan bisa mengakibatkan keracunan makanan.Jagalah kebersihan daging dan pastikan memasaknya hingga matang sempurna.
Staphylococcus aureus muncul akibat proses pemotongan, penyimpanan dan pengolahan yang salah. Pastikan menangani hewan qurban dengan baik, dari proses pemotongan, penyimpanan dan juga pengolahannya.
Antraks penyebabnya bakteri Bacillus anthracis yang bisa menular kepada manusia.Pastikan memasak daging hingga matang, jaga kebersihan dan cuci tangan sebelum makan.
Noverita K. Waldan/NOVA.id
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR