Biasanya, daging dianggap sebagai makanan yang dianjurkan bahkan dilarang untuk dikonsumsi oleh penderita kanker. Daging disebut sebagai makanan yang bisa menumbuhkan sel yang tidak normal dalam tubuh, dan bisa memperburuk kanker.
Namun faktanya, anggapan itu tak benar. Ternyata, daging justru dibutuhkan oleh tubuh, termasuk oleh para penderita kanker sebagai sumber protein. Protein dalam daging terutama pada daging merah sebetulnya bisa membantu tubuh membentuk jaringan baru pada otot.
Menurut Prof. Dr. dr. Arry Harryanto Reksodiputro, SpPD-KHOM., Ketua Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN), anjuran tidak makan daging bagi para penderita kanker adalah berita bohong atau hoax.
“Kanker tidak akan makan daging dan lemak, kanker itu makannya karbohidrat,” jelasnya.
Maka, pasien kanker sebetulnya justru mengurangi konsumsi karbohidrat. Maka yang membedakan dengan pasien penyakit lain, penderita kanker yang memakai infus sebagai pengganti makanan akan diberi asupan lemak dan protein, serta sedikit karbohidrat melalui infus tersebut. Sedangkan pada pasien penyakit lain, kandungan yang ada dalam infus pengganti makanan adalah karbohidrat.
Sayangnya, banyak orang yang percaya dan beranggapan bahwa daging sangat buruk bagi para penderita kanker. Saran Prof. Arry, penderita kanker harus tetap mengonsumsi daging, karena makan daging membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Bila daya tahan tubuh rendah, tubuh akan rentan terkena infeksi, lemah, dan menjadi kurus karena sel kanker mengeluarkan racun yang bisa membuat protein dalam otot menjadi cair. Maka, makanan merupakan hal yang penting dan memiliki pengaruh besar untuk membuat tubuh tetap berenergi.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR