3. Orang tua juga adalah korban dihukum di masa ia sekolah sehingga mengikuti.
4. Faktor anak yang memang sulit diatur atau anak berasal dari keluarga bermasalah, sehingga anak tersebut mencari masalah di sekolah.
5. Orang tua/anak memiliki ekspektasi tertentu pada anak sehingga memberikan hukuman ketika tidak sesuai dengan ekspektasi
(Baca: Studi: 80 Persen Orangtua Pernah Memukul Anak, Apa Dampaknya?)
Lalu apa saja bentuk hukuman di sekolah yang bisa terjadi pada anak-anak kita? Ini bentuk hukuman yang tak layak dan masuk kategori kekerasan:
1. Menjewer anak. Termasuk kekerasan fisik kepada anak. Membuat anak menjadi rendah diri dan mengalami memar.
2. Memukul anak dengan benda (penggaris, sapu, rotan). Termasuk kekerasan fisik. “Menimbulkan luka, memar, rendah diri, anak meniru perbuatan tersebut ketika sudah besar.”
3. Memaki/mencemooh (bodoh, tolol, bego, nakal). Termasuk kekerasan/bullying verbal.
Menimbulkan rasa tidak percaya diri, rendah diri, merasa bersalah, merasa dirinya memang seperti makian yang diberikan oleh guru.
4.Mengajak anak lain untuk mengucilkan atau mengatainya. Termasuk bullying.
Ini juga dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri dan bullying antar murid. “Murid meniru perilaku guru tersebut untuk mengucilkan anak.”
(Baca: Ciri Anak Korban Bullying dan Cara Menyikapinya, Orangtua Perlu Tahu!)
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR