Dilansir dari Life Daily, seorang ibu di Edmonton, Kanada bernama Shelley Cormier histeris ketakutan saat melihat putranya yang bernama Tristan Cormier (2) mengalami luka bakar usai terjatuh disebuah lubang api.
Peristiwa ini terjadi bulan lalu tepatnya pada Rabu (17/5) lalu, orang tua Tristan sedang membersihkan halaman belakang rumahnya. Saat itu Edmonton membuat sebuah lubang, lalu ia membakar serpihan puing di dalam lubang tersebut.
Berdasarkan keterangan sang nenek Tristan kepada Global News, saat itu Tristan terlihat memanggang marsmellow diatasnya. Lalu menyiramnya dengan air untuk memadamkan api tersebut.
Keesokannya pada Kamis (17/5), terlihat balita itu sedang bermain bersama sang kakek dihalaman belakang. Tiba-tiba saja terjadi hal yang tak diinginkan.
(Baca : Menakjubkan! Gadis 14 Tahun Ini Lolos dari Maut Setelah Kepalanya Tertembak )
"Dia (Tristan) baru saja mendorong mainan truknya dan tak sengaja menabrak lubang bekas perapian tersebut. Lalu ia berlari dan berusaha mengambil mainannya dengan menggunakan kedua tangannya," ujar LeBlanc, sang kakek menjelaskan.
Dalam waktu 30 detik, Tristan ditarik dari lubang, dan terlihat tangannya sudah melepuh karena abu api yang masih panas.
"Dengan keadaan panik, ayah saya menahan anak saya (Tristan) dan yang bisa saya lihat hanyalah abu di mana-mana dan sebagai seorang ibu saya langsung membawanya masuk ke rumah dan menelepon 911," ujar ibu Tristan, Shelley Cormier, kepada Global News.
Ibu Tristan menelepon 911 dan tak lama sebuah ambulans datang dan membawa Tristan ke rumah sakit dimana dia menjalani operasi akibat luka bakarnya.
"Dia keluar dari ruangan operasi, mata dan wajahnya terlihat sangat bengkak karena trauma pasca operasi," tambahnya.
Akibat kelalaian orang tua Tristan, bocah laki-laki tersebut harus merelakan kehilangan kulit bagian belakang punggungnya.
Hal itu dilakukan lantaran kulit tersebut digunakan untuk menggantikan kulit yang hilang di tangan kanan dan kirinya akibat terbakar.
Source | : | lifedaily.com |
Penulis | : | Swita Amallia Alessia |
Editor | : | Swita Amallia Alessia |
KOMENTAR