Pernahkah Anda merasakan nyeri lantaran timbul jerawat pada vagina? Padahal Anda sudah sedemikian rupa menjaga kulit vagina dan pori-pori tetap bersih dan kering.
Menurut situs Prevention.com, jerawat pada vagina bisa saja timbul meski Anda sudah menjaga kebersihan organ vital itu. Tak perlu terlalu khawatir, jerawat pada vagina itu sangat wajar.
"Jerawat pada vagina berbeda dengan jerawat di wajah, punggung, dada ataupun ketiak Anda," kata Kyrin Dunston, MD di Signature Functional Medicine di Georgia.
(Baca juga: Jangan Dipaksakan, Berhubungan Intim Saat Perut Sembelit Bisa Timbulkan Infeksi Vagina)
Lalu apa, sih, penyebab jerawat pada vagina?
Jerawat di vagina pun memiliki penyebab yang sama seperti timbulnya jerawat pada wajah Anda.
Penyebab pertamanya, adalah produksi sebum atau minyak yang berlebihan dalam folikel rambut.
Penyebab kedua, fluktuasi hormon selama menstruasi juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat vagina, seiring dengan pertumbuhan bakteri di pori-pori vagina.
Penyebab lainnya adalah akumulasi sel kulit mati, rambut yang tumbuh ke dalam, dan yang terakhir adalah stres.
Bagaimana kita bisa mengetahui apakah itu betul jerawat atau bukan?
Bagaimana cara Anda mengetahui itu jerawat?
Untungnya tidak sulit membedakan jerawat vagina dengan jenis benjolan lainnya.
"Jerawat vagina sama seperti jerawat pada wajah Anda," kata Dunston.
Jerawat juga seringkali menimbulkan sensasi tidak nyaman, apa lagi ditambah dengan rambut yang tumbuh di area genital Anda dan cairan vagina.
(Baca juga: Mengapa Perempuan Lebih Mudah Berjerawat Ketimbang Pria?)
Jerawat vagina memang bukan sesuatu hal yang menghawatirkan, tapi Anda pun harus memperhatikan jumlah dan siklusnya.
Seberapa sering jerawat timbul? Apakah banyak dan berulang? Jika iya, Anda perlu segera berkonsultasi ke dokter.
"Beberapa jenis PMS diawali dengan gejala jerawat di vagina, biasanya banyak dan tidak bisa sembuh sendiri," kata Dunston lagi.
Sekadar saran, jika jerawat tak kunjung sembuh dalam satu pekan, nampaknya Anda membutuhkan penanganan medis secepatnya.
Penulis | : | Indira D. Saraswaty |
Editor | : | Indira D. Saraswaty |
KOMENTAR