Akhirnya, Ken dan Ruth Pohler (orangtua angkatnya) mengizinkannya untuk menemui orang tua kandungnya. Mereka kemudian melakukan kontak ulang dengan orang tua kandungnya di China.
Ingin hubungan berlanjut
Pada musim panas lalu, Kati akhirnya terbang ke China untuk menemui orang tuanya di jembatan terkenal itu, seperti yang direncanakan ayahnya.
"Cinta itu nyaris luar biasa. orang tua angkat sangat mencintaiku, dan sekarang saya memiliki cinta seperti ini dari orang tua kandung saya," ungkap Kati.
Dokumen penting yang ingin diketahui Kati adalah catatan berbahasa Cina yang ditinggalkan orang tua kandungnya yang berisi harapan orang tuanya yang ingin bertemu dirinya saat dia berusia 10 atau 20 tahun.
Baca juga: Unik! Usai Resmi Dilamar Sang Kekasih, Poppy Sovia Justru Bikin Foto Pre-Wedding di Tempat Ini
Dalam perjalanan menuju China, Kati tidak bisa menutupi perasaannya yang campur aduk.
"Ketakutan terbesar saya adalah bagaimana saya akan menyukainya, apakah saya mengecewakan mereka, tapi saya juga tahu kepedihan yang mereka alami."
Dia juga menyebut faktor bahasa dan budaya sebagai hambatan lainnya. "Idealnya, saya tidak ingin pertemuan ini hanya sekali. Saya ingin semacam hubungan lanjutan."
Perasaan yang nyaris sama juga dirasakan orang tua kandungnya, ketika menunggu kedatangan Kati.
"Apa yang bisa saya katakan kepadanya saat bertemu? Apakah akan membantu kalau saya minta maaf? Tidak. Sepuluh ribu kata maaf tidak akan cukup," ungkap Lida.
'Ibu sangat menyesal'
Akhirnya, Lida, Fenxiang dan kakak kandung Kati tiba di atas jembatan legendaris itu.
Sambil berjalan, mereka memandang setiap orang yang lalu-lalang di hadapannya.
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Source | : | BBC |
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR