NOVA.id - Cumi merupakan salah satu jenis sajian nikmat yang memiliki cara pengolahan yang gampang-gampang susah.
Tak perlu banyak bumbu, rasanya sudah super lezat.
Sayangnya bila cara pengolahannya tak tepat, cumi bisa jadi alot.
(Baca juga: Hati-Hati, Ini Dia Ciri-Ciri Pelaku Penculikan Anak di ITC Kuningan yang Berhasil Kabur)
Kuncinya, cumi tidak boleh dimasak terlalu lama.
Makin lama, teksturnya bukan makin lembut, tapi justru makin alot.
Jadi, berapa lama kita sebaiknya memasak cumi?
(Baca juga: Sepatu Baru Bikin Sakit? Inilah Tipsnya Supaya Sepatu Nyaman dan Enak Dipakai)
Simak penjelasannya berikut.
1. Ditumis
Tumis cumi cukup sampai warnanya berubah saja.
Cumi awalnya bening, tapi setelah matang, cumia akan berubah berwarna keputihan.
Menumis cumi sebaiknya antara 3-5 menit saja.
(Baca juga: Lagi-Lagi Istri Jadi Korban Kekerasan Suami Hingga Tewas, Tak Disangka Penyebabnya Sungguh Sepele)
2. Dipanggang
Memanggang cumi dengan oven? Set waktunya maksimal selama 5 menit.
(Baca juga: Solusi Rayakan Natal dan Tahun Baru 2017, di Rumah atau di Luar Ya? Temukan Jawabannya!)
3. Dibakar
Membakar cumi di atas pan butuh waktu yang super singkat, cukup 1,5 menit saja.
4. Digoreng
Siapa suka cumi goreng tepung?
Kalau ingin tekstur renyah di luar dan lembut di dalam, goreng cumi paling lama selama 5 menit saja.
(Baca juga: Selain Jonghyun SHINee, Ini Dia Deretan Artis Korea yang Meninggal Bunuh Diri, Nomor 4 Tragis Banget!)
Masukkan begitu minyak panas sehingga permukaan luarnya langsung menguning dan cumi segera matang.
Sebagai tips tambahan, ada orang yang sengaja menambahkan air kapur sirih ke dalam rendaman atau bumbu cumi.
Tujuannnya agar cumi bisa garing.
(Baca juga: Agar Produktivitas Makin Meningkat, Sebaiknya Tata Meja Kerja Jadi Seperti Ini)
Cara ini justru salah, bukannya garing, air kapur sirih bisa membuat cumi jadi super alot.
Jadi, hindari menambahkan air kapur sirih, ya.
Selamat mencoba!(*)
(Artikel ini pernah tayang di laman Sajian Sedap dengan judul Berapa Lama Kita Sebaiknya Memasak Cumi Supaya Tidak Alot Teskturnya?)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR