Namun pada praktik perekrutannya, pelaku tidak memaksa anak buahnya, hanya mengiming-imingnya dengan jumlah uang yang menggiurkan.
"Pelaku tak memaksa, ketika ada kesepakatan dan komitmen barulah pelaku mengenalkannya pada pemesan yang tak dikenal korban," katanya.
Baca juga: Nasib! Ini 2 Kesialan Baim Wong Waktu Chicco Jericho dan Putri Marino Nikah
Rata-rata pelaku menjual korbanya seharga Rp 1,5 juta, dari hari harga tersebut MR mendapat keuntungan separuh dari harga yang didapatkan korban.
"Dia menerima keuntungan Rp 500.000 dari anak buahnya. Masalah nanti dia dealnya berapa, misal anak buahnya dapat deal Rp 3 juta, yang penting MR dapat Rp. 500.000," katanya.
Korban Tak Sedikit
Tak sedikit korban yang terbujuk pelaku. Menurut Niko, Pelaku kerap mencari anak buahnya di lingkungan sekolahnya atau pun di lingkungan sekitar pelaku.
"Seluruh korban pelaku adalah adik kelasnya dan teman-temannya di lingkungan sekitarnya, mayoritas anak berumur15 tahun," kata Niko.
Biasanya praktik ini dilakukan pelaku melalui media sosial atau aplikasi wechat untuk berkomunikasi maupun transaksi.
Dalam aksinya, pelaku dibantu dua orang remaja pria yang bertugas mengantarkan para korban kepada pemesan.
"Ada dua anak laki-laki berumur15 tahun yang membantunya mengantar, keduanya berumur 15 tahun, yakni SRH dan DL yang juga kami amankan," katanya.
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR