(Baca juga: Kelanjutan Persidangan Jennifer Dunn: Dari Mulai Bawa Anak Saat Beli Sabu sampai Penemuan Ponsel di Rumahnya)
“Busana hippie sendiri bagian dari ethical fashion,” kata Icun.
Beralih ke zaman sekarang, brand H&M sempat membuat koleksi ramah lingkungan yang berasal dari bahan daur ulang dan organik (Conscious Exclusive Collection).
Nudie jeans pun mengusung koleksi denim yang sustain dan tidak merugikan lingkungan.
Selain dua brand ini, sederet produsen fashion luar negeri lain juga tak sedikit yang menciptakan konsep serupa.
Bagaimana dengan Indonesia?
(Baca juga: Satu Orang Meninggal dalam Insiden Jatuhnya Helikopter di Morowali, PT IMIP: Beruntung Jalanan Sedang Sepi)
Ethical Fashion di Indonesia
“Kalau desainer Indonesia, banyak rekan-rekan fashion designer sudah mengenakan warna alam, produsen bahan juga diajak memakai warna alam atau motif alam di bahan mereka. Warna alam ini bisa diaplikasikan dalam ikat, batik, dan juga tenun, jumputan dan lain-lain, tie-dye. Paling-paling itu yang sudah diaplikasikan,” imbuh Icun.
Sebaliknya dari sudut pandang konsumen, Icun bercerita, konsep ethical fashion justru belum tersosialisasi dengan baik.
“Waktu saya mensosialisasikan ethical fashion, tiba-tiba ada yang bilang, apa, sih maksudnya? Apakah berbusana sesuai etika? Ternyata, istilah ini saja belum tersosialisasi dengan baik. Itu yang saya kampanyekan, saya terapkan terutama dalam asosiasi saya,” kisahnya.
(Baca juga: Agar Otak Tetap Bekerja Optimal, Cobalah Konsumsi 5 Makanan Enak Ini)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR