Kali pertama, ia memperoleh $12, kemudian $17, lalu $25 atau sekitar 360 ribu rupiah.
Akhirnya, Emmet terus melanjutkan usahanya berjualan es krim dengan 3 macam rasa tersebut.
"Ia bertanggung jawab untuk melacak persediaan, dan tahu kapan ia harus membeli, membelanjakan semua rasa baru, membayar kita untuk separuh mesin es krim, dan membayar 'pajak'," ujar ayahnya.
(Baca juga: Justin Bieber Kehilangan 3 Juta Followers, Usai Twitter Bersihkan Akun Palsu)
Ayahnya menjelaskan bahwa Emmet berencana menabung untuk uang kuliah.
Namun nyatanya, 'uang pajak'-nya telah masuk ke dana kuliahnya.
"Kami ingin anak kami mengikuti passion-nya di masa depan. Satu-satunya keinginan kami darinya adalah untuk tumbuh menjadi orang baik di masyarakat. Meskipun ia menikmati berjualan es krim sekarang, ia secara teru-terusan bercerita bahwa ia ingin menjadi guru perpustakan dan guru karate. Ia suka membaca dan sekarang memiliki sabuk ungu di kelas karatenya, jadi itu masuk akal bagi kita mengapa ia tertarik dengan profesi itu."
Wah, hal yang diajarkan ayah Emmet patut dicontoh ya! (*)
Source | : | bored panda |
Penulis | : | Juwita Imaningtyas |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR