Hal ini akhirnya menimbulkan pandangan bahwa mereka yang berbeda dari kita memang sepantasnya mendapat perlakuan berbeda pula.
Baca juga: Agar Kualitas ASI Tetap Terjaga, Ini 5 Makanan yang Wajib Dikonsumsi Ibu Menyusui
5. Rasa Percaya Diri Rendah
“Bangsa kita tidak dididik untuk punya kepercayaan diri yang tinggi dan kita dibiasakan untuk menghargai punya orang lain, ketimbang punya diri sendiri. Misalnya dengan membandingkan kecerdasan anak dengan teman-temannya," jelas Astrid.
Jadi kita selalu melihat diri kita itu lebih buruk, sehingga membuat kita cenderung merasa
iri dengan rumput tetangga.
Baca juga: Tak Disangka, Inilah Zodiak yang Bertolak Belakang dengan Kita
6 Kurang Perhatian
Orang tua sebaiknya mencurahkan kasih sayang dan perhatian pada anak sejak kecil.
Anak yang kurang perhatian cenderung melakukan berbagai hal demi mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
“Misalnya orang tua jarang memberi pujian saat anak melakukan sesuatu yang baik. Biasanya orang tua hanya memerhatikan anak saat dia berbuat kenakalan. Akhirnya anak kembali mengulangi perbuatannya itu. Walau negatif, yang penting dia diperhatikan. Akhirnya anak tumbuh dengan sifat drama queen dan suka mencari masalah.” ungkap Astrid.
Baca juga: Wah, Ternyata Tanaman Ini Bisa Ampuh Usir Nyamuk lho, Cobain, yuk!
7. Kekerasan dalam Keluarga
Anak yang terbiasa mendapat kekerasan baik itu secara fisik maupun verbal, memiliki kecenderungan untuk berlaku kasar ketika ia tumbuh dewasa.
“Seharusnya yang kuat melindungi yang lemah. Laki-laki melindungi perempuan, orang
tua melindungi anak, kakak melindungi adik," beber Astrid.
Tapi yang biasa terjadi, orang tua seringkali memukul anak atau suami terbiasa memukul
istri.
Ini menciptakan lingkaran stres dan adanya pandangan bahwa wajar bila seseorang mendapat kekerasan bila berbuat salah.” tandas Astrid.(*)
(Wida Citra Dewi)
Penulis | : | Wida Citra Dewi |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR