NOVA.id - Anak malas belajar atau malas ke sekolah adalah sesuatu yang jamak terjadi.
Oleh karena itu, sebagai orang tua kita wajib mengetahui penyebab anak bersikap seperti itu.
Anak enggan bersekolah atau belajar, meski sudah dipaksa atau dibujuk dengan iming iming tertentu memang menjadi permasalahan yang umum terjadi pada anak.
Tentu, orang tua tak bisa langsung memarahi atau menghukum anak, karena ada beberapa hal yang memang bisa menjadi pemicu.
Orang tua harus jeli dan bijak mencari penyebab anak berperilaku demikian.
Pasalnya, jika tidak jeli, salah-salah anak akan semakin membenci sekolah dan bahkan trauma.
(Baca juga: 5 Cara Kelola Gaji Pas-pasan agar Hasrat Traveling Tetap Tersalurkan)
Untuk mengetahui kenapa anak berperilaku demikian, ada baiknya mengenali beberapa penyebabnya menurut psikolog anak, Merry Nababan, S.Sos. Jakarta.
1. Terlalu banyak PR
PR (pekerjaan rumah) merupakan tugas sekolah yang harus dikerjakan di rumah.
Tetapi bila terlalu banyak, bisa-bisa akan membuat si kecil nervous dan terbebani.
Dalam benaknya akan terbayang hukuman yang bakal ia terima jika ia tak mengerjakan pe-er yang ditugaskan oleh gurunya.
(Baca juga: Jangan Ajak Pasangan Kita ke Acara Sahabat! Ketahui 4 Alasannya)
2. Lingkungan sekolah tidak nyaman
Bagaimana si kecil mau betah dan rajin pergi ke sekolah jika ia merasakan lingkungan sekolahnya tidak nyaman.
Contohnya, ia sering dijahili oleh teman-temannya, bahkan dimintai uang.
Kejadian seperti ini merupakan sesuatu yang sering kita dengar dan harus betul-betul diwaspadai oleh orang tua agar anak tidak menjadi penakut atau bahkan trauma karenanya.
(Baca juga: Komentar dari Warganet Ini Mendapat Nyinyiran Pedas dari Rossa)
3. Rendah diri
Tidak semua anak memiliki rasa percaya diri alias PD yang tinggi.
Adakalanya, ia merasa rendah diri atau minder terhadap teman-temannya.
Ia merasa memiliki banyak kekurangan dibandingkan teman sekolahnya.
Misalnya kurang pintar, kurang cantik ataupun tidak kaya.
(Baca juga: Makan 5 Kali Sehari Gordon Ramsay Berhasil Turunkan Berat 22 Kg, Apa Rahasianya?)
4. Sulit bergaul
Ada anak yang mudah bergaul dan cepat akrab dengan siapa saja, tapi ada pula yang pendiam alias sulit bergaul.
Biasanya, anak yang seperti ini lebih senang menyendiri daripada bermain bersama teman-temannya.
Akibatnya, ia tak melihat sekolah sebagai suatu lingkungan yang menyenangkan.
(Baca juga: Bikin Sajian Sarapan Berbeda, yuk! Ini Resep Oseng Tahu Telur Asin)
5. Tuntutan
Setiap orang tua tentu mengharapkan anaknya menjadi pintar, kalau bisa selalu ranking pertama di sekolah.
Bahkan, tak sedikit orang tua yang memaksakan kehendaknya dengan memberikan seabrek les tambahan agar anak menjadi "pintar."
Akibatnya, anak justru merasa jenuh dan malas pergi ke sekolah.
Bagaimana anak tidak jenuh jika setiap waktu yang ia punya hanya ia habiskan dengan buku dan buku terus.
Bahkan, bermain pun ia tak sempat.
(Baca juga: Benarkah Gemini dan 3 Zodiak Ini Menyesal Setelah Buru-Buru Menikah?)
6. Jarak terlampau jauh
Orang tua seringkali tidak menyadari saat mendaftarkan anak sekolah, termasuk jarak sekolah yang terlalu jauh dari rumah.
Biasanya yang menjadi pertimbangan orang tua semata-mata hanya mutu sekolah, yang dilihat dari segi pendidikan, tenaga pengajar maupun fasilitasnya semata.
Masalah jarak tempuh jarang sekali dipertimbangkan.
Bagaimana anak tidak jenuh jika ia sampai di sekolah sudah dalam keadaan capek akibat jarak yang terlampau jauh.
Jika setiap hari anak harus menempuh waktu 2 jam untuk ke sekolah atau pulang ke rumah, lama-lama tentu ia akan jenuh, bahkan malas.
(Baca juga: Wah, Harga Sandal Jepit Nagita Slavina Bisa Dapat Satu Gram Emas!)
7. Kurang Perhatian
Orang tua yang sibuk biasanya lebih sering menyerahkan segala urusan sekolah anak pada guru ataupun pengasuh anak.
Mereka juga jarang sekali menghadiri pertemuan antara orang tua dengan guru.
Demikian juga bila ada tugas sekolah.
Anak dibiarkan mengerjakan sendiri, tanpa ada bimbingan dan perhatian.
(Baca juga: Mr. P Suami Kecil? Ini 5 Cara Menanganinya Agar Tetap Maksimal dalam Bercinta)
Kesibukan seringkali juga membuat orang tua lupa atau lalai menyiapkan segala keperluan anak.
Akibatnya, anak kena marah atau teguran dari guru.
Belum lagi pandangan mata teman-temannya yang sepertinya ikut menghakimi anak.
Akibatnya, anak jadi malu dan nervous, dan akhirnya malas pergi ke sekolah.(*)
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR