NOVA.id - Selama ini perempuan hamil kerap menghadapi dilema soal makanan.
Salah satunya, soal mengkonsumsi makanan pedas saat hamil.
Sebelum terburu memakannya, yuk ketahui penjelasan serta konsekuensinya.
(Baca juga: Ami Gumelar Buka Kenangan Taufik Hidayat-Jonatan Christie 5 Tahun Lalu)
Makan Pedas Saat Trimester pertama
Para pakar percaya bahwa trimester pertama adalah bagian penting dalam kehamilan.
Di masa inilah keguguran paling banyak terjadi.
Oleh karena itu, kita perlu behati-hati akan makanan yang dikonsumsi.
(Baca juga: Jangan Takut Susah Tidur! 3 Minuman Ini Bisa Membuat Tidur Kita Nyenyak)
Meskipun makanan pedas tidak memicu keguguran, namun dapat menyebabkan diare.
Diare kerap membuat tubuh dehidrasi, apalagi bila ditambah muntah-muntah di pagi hari.
Lebih baik kita menghindari makanan pedas selama masa ini.
(Baca juga: Atlet Pencak Silat Malaysia Rusak Fasilitas, Ini Reaksi Menpora Imam Nahrawi)
Dapatkan Bayi Merasakan Pedasnya Makanan?
Secara biologis, bayi yang belum terlahir dikelilingi oleh carian amniotic yang melindunginya.
Sang bayi tidak akan merasakan bau.
Bayi hanya akan merasakan molekul yang diambil dari aliran darah ibu.
(Baca juga: Raih Emas, Ini Ekspresi Kemenangan Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon)
Molekul tersebut dibuat dari makanan yang telah dikunsumsi oleh ibu.
Karena hal ini, idnera perasa bayi cukup tumpul.
Namun di akhir kehamilan, bayi mungkin mampu membedakan makanan.
Bayi berbeda memiliki cara yang berbeda untuk memilah makanan.
(Baca juga: Bukan Cuma Jonatan Christie yang Bikin Salfok Warganet di Final Bulu Tangkis, Tapi si Ganteng Ini Juga)
Apakah Makanan Pedas Membahayakan Kehamilan?
Saat hamil, kemampuan mencerna seseorang akan berkurang.
Makanan pedas dapat memicu rasa mulas dan kembung.
Sehingga, makan pedas saat hamil sebaiknya tidak sering dilakukan.
Tapi asalkan makanan itu tidak berbahaya bagi kita, tentu tak akan berbahaya bagi janin.
Tetap, jangan terlalu berlebihan. (*)
Source | : | Boldsky |
Penulis | : | Juwita Imaningtyas |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR