NOVA.id - Seorang sejarawan dari Universitas Indonesia, Peter Kasenda ditemukan meninggal di rumahnya.
Laki-laki berusia 61 tahun ini ditemukan petugas keamanan setempat saat mengantarkan paket kiriman ke rumahnya yang berada di Perumahan Jati Kramat Indah, Jatibening Baru, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (10/09).
Menurut penuturan pihak keamanan, saat datang dan mengetuk pintu rumah tersebut tak ada jawaban dari dalam.
Baca Juga : Naik Jet Pribadi, Mulan Jameela Malah Asyik Lakukan Hal Ini saat Perjalanan!
Tetapi saat dia di sana ia merasa curiga karena ada bau yang tidak sedap dari dalam rumah.
"Waktu itu mikirnya mungkin beliau (Peter) tidak ada di rumah, tetapi kata (petugas) keamanan, waktu itu juga sudah mulai tercium bau tidak sedap.
Keesokannya, dia (petugas keamanan) lapor ke saya," kata Suhendi, ketua RT 006.
Baca Juga : Adu Akting dengan Ayu Ting Ting, Penampilan Nagita Slavina Beda Banget!
Senin pagi pukul 09.00 WIB Suhendi yang mendatangi rumah Peter mencium bau menyengat di pagar rumah Peter.
Setelah pintu dibuka, Suhendi dan petugas keamanan menemukan Peter meninggal dunia dalam keadaan tengkurap.
Menurut perkiraan, sejarawan tersebut telah meninggal lebih dari tiga hari, tetapi hal tersebut belum dapat diketahui pasti.
Baca Juga : Tampil di New York Fashion Week, Penampilan Agnez Mo Malah Mirip Angelina Jolie
Jenazah Peter kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan otopsi.
Diketahui penulis buku Bung Karno ini tinggal sendirian di rumahnya.
Hasil otopsi yang dilakukan, diketahui Peter meninggal karena sakit.
Baca Juga : Bikin Bangga, Desainer Tanah Air Vivi Zubedi Bersinar di New York Fashion Week
"Diotopsi kemarin. Hasilnya meninggal karena sakit," ujar Kombes Edi Purnomo.
"(Penyakitnya) masih menunggu hasil pemerikasaan patologi anatomi." lanjutnya.
Baca Juga : Surat Cinta Putri Diana untuk Dodi Fayed sebelum Kematiaanya Terungkap, Apa Pesannya?
Proses pemakaman sepenuhnya akan diserahkan pada pihak keluarga. (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR