Serupa Tapi Tak Sama, Ini Cara Membedakan Green Tea dengan Matcha

By Dionysia Mayang Rintani, Rabu, 15 Januari 2020 | 20:26 WIB
Serupa Tapi Tak Sama, Ini Cara Membedakan Green Tea dengan Matcha (istock)

NOVA.id – Sering dikira sama, namun ternyata ada perbedaan antara green tea dengan matcha.

Pasti Sahabat NOVA pun masih sering salah dan mengira dua jenis teh ini sama, bukan?

Seperti yang dijelaskan Ratna Soemantri, pakar teh dari Indonesia Tea Institute, matcha berbeda dengan green tea, mulai dari cara pengolahan hingga rasanya.

Baca Juga: Tak Mau Penuaan Dini? Stop Kopi, Mendingan Minum Matcha Saja!

Hari Matcha Nasional (Dionysia Mayang)

“Matcha itu asalnya dinikmati sebagai minuman seremonial dalam upacara-upacara meditasi di kalangan bangsawan,” ujarnya pada Hari Matcha Nasional yang digagas oleh Matchamu, Selasa (14/01) di bilangan Jakarta Selatan.

Pada akhirnya, matcha kemudian diolah sebagai sebuah rasa yang baru di Jepang, tambahnya.

Walau diolah dari tanaman yang sama, matcha berbeda dengan minuman teh hijau biasanya.

Baca Juga: Tak Sekadar Teh Hijau, Inilah 5 Manfaat Matcha Bagi Tubuh Kita

Ratna menjelaskan, untuk mendapatkan matcha yang asli, daun teh hijau harus melewati proses yang begitu panjang sampai pada akhirnya menjadi serbuk matcha.

Sedangkan teh hijau hanya melewati proses pemetikan kemudian penyeduhan.

“Proses membuat matcha itu sangat-sangat complicated, jadi nggak mungkin matcha dijual dengan harga sangat murah,” jelas Ratna.

Baca Juga: 30 Menit Buat Kue Tiramisu Rasa Matcha Tanpa Dipanggang

Hal ini juga disetujui oleh Lintang Wuriantari, Tea Executive Officer Matchamu.

“Di Jepang, perfecting the matcha processing adalah harta yang diwariskan turun temurun di keluarga pembudidaya,” jelasnya.

Karena itulah, menghargai setiap tahap dalam matcha processing menjadi faktor yang menentukan demi menghasilkan kualitas matcha terbaik.

Baca Juga: Matcha Pudding

Pengolahan matcha juga berbeda dengan daun teh pada umumnya.

Beberapa minggu sebelum dipetik, daun teh akan ditutup agar tidak terkena sinar matahari.

“Matcha adalah teh hijau berbentuk bubuk yang dalam prosesnya sebelum dipetik, ditutup untuk mengurangi asupan sinar matahari,” tambah Ratna.

Baca Juga: Hindari Menyedot 5 Barang Ini agar Vacuum Cleaner Kita Tidak Cepat Rusak

Dikuranginya paparan sinar matahari dilakukan untuk membuat kandungan polifenol tinggi, sehingga manfaat dan rasanya berbeda dengan teh lainnya.

“Pohon tehnya tidak banyak sinar matahari supaya polifenolnya tinggi, jadi rasanya lebih manis, warna lebih hijau, dan rasa khas umami, gurih atau creamy yang sangat sedikit ditemukan di teh lain,” lanjutnya.

Proses setelah dipanen pun berbeda.

Baca Juga: Pelihara Tanaman di Tempat Kerja Bisa Tingkatkan Mental? Begini Penjelasannya

 

 

“Setelah dipanen, disimpan tidak lebih dari sehari dalam bentuk cacahan, sehingga antioksidan tetap ada tapi oksidasinya tidak berjalan cepat,” jelas Lintang.

Pada kesempatan yang sama, Matchamu menggagas Hari Matcha Nasional untuk lebih mengapresiasi matcha dan perkembangannya di tanah air.

Baca Juga: Yuk Kenali Perasaan Hewan Peliharaan Kita dengan Melihat Gerakan Tubuhnya

Matchamu sendiri belajar banyak nilai penting dari bagaimana matcha dihasilkan.

Value inilah yang selalu dijaga dengan baik, dari awal Matchamu lahir hingga menjadi skala manufaktur. (*)