NOVA.id - Teka-teki siapa pembunuh PS, bocah perempuan yang berusia 12 tahun di Cimahi, Jawa Barat akhirnya terjawab.
Tepat hari keempat usai kejadian yang viral pada Rabu (29/10), tim gabungan Satreskrim Polres Cimahi, Resmob, dan Ditreskrimum Polda Jabar akhirnya berhasil meringkus pelakunya.
Sebelumnya, sebuah video CCTV yang viral di media sosial menayangkan kejadian tragis. PS yang baru pulang mengaji bareng temannya jadi korban penusukan lelaki bermotor, tak jauh dari rumahnya di Jalan Mukodar, Kelurahan Cibeureum, Kota Cimahi.
Video itu membuat banyak warganet marah atas tindakan pelaku, yang saat itu tak diketahui identitasnya.
Baca Juga: Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara
Namun, setelah melakukan penyelidikan, pihak kepolisian akhirnya bisa mengidentifikasi pelaku dan berhasil menangkapnya pada Minggu (23/10). Terduga pelaku ternyata RNG alias Ical (22), warga Bandung.
"Atas izin Allah, tim gabungan sudah mengamankan pelaku. Saat ini pelaku masih diperiksa," kata AKBP Imron Ermawan, Kapolres Cimahi, Senin (24/1) seperti dikutip dari Kompas.com.
Terekam CCTV
Penangkapan terduga pelaku berawal dari petunjuk CCTV yang juga sempat viral. Aksi pelaku terekam CCTV di persimpangan Jalan Mukodar Tengah, Kelurahan Cibereum, Kota Cimahi.
Baca Juga: Alami Penusukan, Syekh Ali Jaber Merasa Ada Kejanggalan Saat Lihat Sosok Pelaku
Ical begitu tega melakukan penusukan terhadap PS yang baru pulang mengaji dari Lembaga Pendidikan Agama Islam (LPAI) At-Taqwa, Rabu (19/10), sekitar pukul 18.30 WIB.
Seperti terlihat dalam video, korban yang mengenakan kerudung itu awalnya berjalan di Gang Mukodar Tengah 1 bersama satu temannya.
Namun saat keluar gang mereka kemudian berpisah, PS yang saat itu memakai baju merah dan kerudung hitam itu langsung berjalan ke gang sepi yang tak jauh dari rumahnya.
Nahas, saat yang sama Ical yang datang berbaju putih menghentikan laju motornya di mulut gang.
Baca Juga: Ketinggalan Kereta, Perempuan Ini Nekat Tusuk Petugas dari Belakang dengan Pisau
Setengah berlari, lelaki yang mengenakan topi itu mengejar korban dan diduga melakukan penusukan. Sayangnya, aksi penusukan tak terlihat pada CCTV yang viral tersebut.
"Itu (rekaman CCTV) jadi titik awal untuk mengungkap pelaku," ujar AKP Rizka Fadhilla, Kasatreskrim Polres Cimahi, Kamis (20/10).
Tak Ada yang Menolong
Sementara itu, dilansir dari Tribun Jabar, tetangga korban bernama Tatang (45), mengatakan bahwa dia sempat mendengar suara teriakan dari dekat rumahnya.
Tapi saat itu dia tak berpikir telah terjadi peristiwa penusukan, dia mengira teriakan tersebut dari anak-anak yang sedang main sepulang mengaji.
Baca Juga: Duh, Suami Aniaya Istri Gara-gara Cemburu
"Saya mendengar suara teriakan 'mama' tiga kali. Tapi cuma segitu saja, enggak ada ucapan lain seperti teriakan minta tolong. Kalau ada, saya pasti keluar," ujar Tatang.
Beberapa jam kemudian, Tatang baru menyadari bahwa suara teriakan itu ternyata berasal dari PS yang ditusuk orang tak dikenal.
"Saya tahunya jam 10 malam, pas ke luar rumah. Ngobrol sama warga lain, (katanya) ada penusukan,” cerita Tatang.
Aip Sunarya, Ketua RT 06 yang berada di wilayah tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan, setelah penusukan korban masih bisa berjalan, sambil memegang bagian punggung dan kerudungnya yang saat itu sudah dilepas. Nahas, tak ada satu pun warga yang melintas dan menolongnya.
Baca Juga: Sulit Pecahkan Kasus Penusukan Siswi di Bogor, Polisi Minta Bantuan ke Badan Inteligen AS
"Setelah ditusuk pelaku, korban sempat berjalan sekitar 150-200meter, hingga akhirnya langsung ambruk, dan saat itu langsung ditolong warga setempat," ujar Aip.
Korban langsung dibawa warga ke klinik terdekat, lalu dirujuk ke rumah sakit. Sayang, nyawa korban tidak tertolong karena mengalami luka tusuk cukup parah pada bagian punggung.
Tak Ada Masalah
Kejadian tragis itu tentu membuat banyak orang bertanya-tanya, apa motif pelaku hingga tega menghabisi nyawa bocah tak berdosa ini?
Galih Pratama (30), paman korban, memastikan selama ini orangtua korban maupun korban sendiri tidak punya masalah dengan orang lain. Makanya pihak keluarga tak habis pikir dengan perbuatan keji pelaku.
Baca Juga: Blak-blakan, Aurel Hermansyah Ngaku Hampir Pisah dengan Atta Halilintar Setelah Menikah
“Tidak ada masalah, jadi untuk motifnya, kenapa dan seperti apa, tidak diketahui. Kita dari pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian," ujar Galih saat ditemui di rumah duka, Kamis (20/10).
Lalu tetangga korban, Hana Siti Hasanah (45), juga tak menyangka bahwa PS akan jadi korban penusukan, karena selama ini dia merupakan anak yang baik dan rajin mengaji.
"Saya kehilangan, karena anaknya baik banget. Apalagi dia teman anak saya juga, makanya saya tahu kesehariannya," kata Hana.
Motif Sakit Hati Diejek Tak Punya Ponsel
Belakangan terungkap motif pelaku Ical menusuk PS. Ibrahim Tompo, Kabid Humas Polda Jabar, menyampaikan bahwa pelaku menusuk korban setelah gagal mencuri handphone korban. Apalagi sebelumnya, pelaku mengaku sakit hati diejek temannya, lantaran tidak punya handphone.
"Tersangka pengin meminjam hp dari temannya, namun oleh temannya diledek, Kamu sudah tahun 2022 tapi belum punya HP, usaha dong,” jelas Ibrahim, seperti dilansir dari Tribunnews, Senin (24/10).
Akhirnya pelaku berniat mencari ponsel dengan cara yang tidak benar. Pelaku pulang ke rumahnya untuk mengambil tas yang berisi sangkur. Dia diketahui sempat berputar-putar di sekitar TKP, hingga melihat dua bocah berjalan sepulang mengaji.
"Akhirnya dilihat satu orang berjalan ke kiri, dan satu orang berjalan ke arah lurus. Dia (pelaku) memilih jalan ke kiri, karena memperhitungkan korban yang lumayan lemah dan areanya sepi," ungkap Ibrahim.
Semoga pelaku mendapat hukuman setimpal dengan perbuatannya. Dan keluarga diberikan ketabahan dalam menghadapi ujian ini.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA, setiap Kamis siang.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)