Ketika Mencurigai Adanya Tindak Kekerasan pada Anak

By nova.id, Kamis, 17 April 2014 | 11:11 WIB
Ketika Mencurigai Adanya Tindak Kekerasan pada Anak (nova.id)

TabloidNova.com - Kasus kekerasan seksual yang menimpa AK (5), murid TK di Jakarta International School, menarik perhatian banyak pihak. Kebanyakan mempertanyakan, mengapa sekolah bertaraf internasional seperti JIS bisa kecolongan menerima petugas kebersihan yang tega berbuat sadis. Selain itu, mengapa sekolah juga tak dapat menangkap perubahan sikap dari anak didiknya.

Bagaimana bila hal itu terjadi pada keluarga Anda sendiri? Ketika Anda mulai mencurigai adanya dampak kekerasan yang terjadi pada buah hati Anda, yang sangat penting Anda lakukan adalah:

1.  Jangan marah dan melimpahkan kesalahan terhadap anak. Jangan sampai anak merasa bahwa dia lah yang sudah melakukan kesalahan.

2. Selanjutnya, setelah terkuak benar adanya tindak kekerasan yang dialami anak, jangan bertanya kepada anak dengan cara menginterogasi atau mencecarnya dengan begitu banyak pertanyaan sekaligus.

3. Cobalah secara perlahan Anda bertanya seperti apa kekerasan yang dialaminya, kapan terjadinya, dan dari siapa si anak menerima  kekerasan (siapa pelakunya), tetapi jangan tanyakan kenapa hal itu bisa terjadi.

4.  Usahakan jangan terlihat sedih, kecewa, atau bahkan menangis di depan anak. Sebab jika Anda menunjukkan emosi di depan anak, ia akan dengan mudah merasa bersalah sehingga ia akan sulit untuk semakin terbuka bercerita.

5. Ketika anak mulai mau bercerita, jangan potong ucapannya barang sedikit pun dengan bertanya bagaimana akhir kejadian, atau malah menanyakan hal-hal yang tidak berkaitan langsung dengan si anak. Misalnya, menanyakan soal apa yang sempat Anda dengar tanpa kejelasan informasi yang pasti.

6. Yakinkan anak bahwa setelah ia bercerita semuanya, Anda akan melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalah itu. Anda bisa mengontak seseorang yang ahli di bidangnya untuk membantu. Misalnya psikolog, dokter spesialis, atau bahkan polisi.

7.  Di banyak negara sudah terdapat sejumlah pusat penanganan yang khusus membantu anak yang menjadi korban kekerasan seksual. Di Indonesia misalnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), atau Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Anda bisa meminta bantuan untuk mengarahkan Anda kepada pihak mana saja yang perlu dihubungi atau dimintai bantuan untuk menyelesaikan masalah ini.

Intan Y. Septiani/Underwearrule.org