Enam ibu dengan pakaian tenun khas Timor menari-nari diiringi musik tabuh di tangannya. Sesekali, tubuh mereka berputar-putar, kemudian berjajar lurus. Kakinya yang telanjang menyeret-nyeret lincah tanah berbebatuan. Sementara itu, tiga lelaki di depan, satu di antaranya dengan parang terhunus, ikut menari-nari seirama.
Dari sudut berlawanan, Kanaya Tabitha bersama rekan-rekan artis yang tergabung dalam Sahabat Rumah Pandai berjalan perlahan. Mereka mendekat. Begitu saling berhadapan, satu dari penari lelaki mengalungkan songket khas Timor di leher Kanaya. Puluhan anak-anak dan ibu-ibu pun ikut menyambut dengan penuh suka cita. Desainer kenamaan itu tak mampu membendung air mata memperoleh sambutan yang begitu hangat. "Saya tak menduga bakal disambut dengan acara semeriah ini," kata Kanaya dengan mata berkaca-kaca.
Kanaya makin tak bisa menahan air mata. Usai acara penyambutan sederhana itu, anak-anak balita pun langsung menyerbu dan memeluknya, "Bunda...Bunda...," teriak mereka. Tak hanya Kanaya, para artis seperti Angela Pieters dan Patricia Gunawan yang ikut pun larut. Mata mereka terus berkaca-kaca melihat tingkah polah anak-anak berbaju kumal yang terlihat lucu dan polos tersebut.
Bagi orang berdarah Timor Leste, tarian tebe-tebe yang dilakukan di atas adalah tarian selamat datang sekaligus penghormatan kepada tamu khusus. "Tidak semua tamu kami sambut dengan tarian tebe-tebe, hanya orang-orang spesial saja yang kami sambut dengan tarian khas ini," kata Jose Maria Soares, tetua warga setempat.
Senang mendapat Hiburan
Usai penyambutan, orangtua dan anak-anak berkumpul di salah satu halaman kosong. Di awal acara, secara simbolis Kanaya menyerahkan kloset kepada ketua kelompok warga setempat. Sesuai rencana, Rumah Pandai (RP) akan membuat 30 buah WC umum yang akan dipasang di berbagai sudut lokasi pengungsian. "Karena selama ini pengungsi tidak punya WC yang memadai dan sehat," papar Kanaya.
Suasana senja itu begitu meriah. Anak-anak serta orangtua seolah tak mau beranjak meninggalkan tempat. Usai acara seremonial, dilanjutkan dengan unjuk kebolehan anak-anak menyanyi dan menari. Yang tampil bukan cuma balita, tapi juga gadis-gadis belia yang duduk di bangku SMP. Para pengungsi tersebut tidak tahu bahwa yang ada di hadapan mereka adalah para selebritis.
Usai anak-anak pengungsi unjuk kebolehan, tampil Angel, penyanyi cantik jebolan Idola Cilik. Ia mengajak anak-anak bernyanyi bersama sambil menggoyang-goyangkan pantatnya. Mereka terpingkal-pingkal melihat aksi Angel yang lucu. Usai, bernyanyi, anak-anak mendapat suguhan menarik, yakni badut yang bercerita lucu dan dongeng menggunakan boneka.
"Anak-anak sangat senang sekali sebab selama ini kami sama sekali tidak pernah ada acara seperti ini atau melihat hiburan," kata seorang ibu.