Dismenore sekunder ini ditandai dengan munculnya nyeri yang intensitasnya muncul terus menerus hingga siklus haid berhenti.
“Dismenore sekunder bisa terjadi karena ada masalah seperti kista, endometriosis, atau tumor,” jelas dr. Angga.
Penanganannya tak cukup hanya dengan obat hormonal saja.
(Baca: Endometriosis, Nyeri Haid yang Tak Wajar Lagi)
Untuk endometriosis, mungkin saja akan memerlukan tindakan yang lebih kolaboratif.
Kemudian, pemicu gangguan menstruasi ketiga adalah terjadi gangguan siklus karena tidak adanya ovulasi atau pemecahan sel telur.
Sebanyak 20 hingga 40 persen perempuan mengalami amenorea, atau kondisi di mana perempuan tak mengalami menstruasi dalam jangka panjang.
(Baca: Menderita Kelainan Langka, Perempuan Ini Berjenggot dan Tidak Haid!)