Hindari Bahaya, Perhatikan 5 Hal Ini Saat Ajak Anak Main ke Mal

By Ade Ryani HMK, Selasa, 2 Mei 2017 | 04:28 WIB
Orang Tua, Agar Jauh dari Bahaya Perhatikan 5 Hal Ini Saat Ajak Anak Main ke Mal (Ade Ryani HMK)

Mal sebagai pusat perbelanjaan bisa merupakan sesuatu yang positif maupun negatif bagi anak anak kita.

Sebagai hal yang positif mal dapat menjadi tempat untuk rekreasi, refreshing, atau sebagai tempat untuk belajar.

(Baca: Ibu, Lakukan 10 Cara Ini Saat Jalan-jalan dengan Anak Agar Makin Dekat)

Namun, di sisi lain ternyata mal merupakan tempat yang berbahaya bagi anak-anak.  

Telah banyak kejadian yang berakhir dengan duka akibat kurangnya pengawasan  dari orang tua.

Peristiwa jatuh dari lantai atas, terjepit di eskalator bahkan penculikan dapat terjadi di mal.

"Pasalnya, anak anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka mengeksplor sekelilingnya. Termasuk di mal yang memiliki banyak hal yang yang bisa dieksplor anak. Maka orang tua perlu mengawasi putra putri mereka," ujar Sylvia Kusumawardhani, S. Psi., Psikolog. 

(Baca: Luka Memar, Ini Kronologi Terjepitnya Tangan Seorang Anak di Eskalator Pacific Place)

Untuk itu, sebelum mengajak anak ke mal, ada baiknya melakukan beberapa persiapan dan juga memperhatikan hal-hal penting berikut:

1. Cek Fisik Anak

Memerhatikan terlebih dahulu kondisi kesehatan anak.

Terutama untuk anak-anak di bawah usia tiga tahun.

“Kondisi kesehatan yang tidak baik bisa membuat anak menjadi rewel karena tidak nyaman. Padahal kecapekan bisa memperparah kesehatan anak.”

(Baca: 8 Cara Mencegah Risiko Jatuh dan Patah Tulang Saat Anak Bermain)

2. Katakan yang Boleh dan Tidak

Ada baiknya sebelum berangkat, kemukakan kepada anak apa saja yang diperbolehkan atau yang dilarang selama berada di mal.

Misalkan, supaya tidak mendekati eskalator, lift, atau pinggir lantai. Dan tetap berhati hati.

Informasikan kepada anak apa yang harus dilakukannya bila berada di eskalator, lift, dan fasilitas fasilitas lainnya.

Minta mereka menghindari eskalator atau lift terutama bila anak sendirian.

(Baca; Waspada! Kini Penculikan Mengintai Ibu Muda yang Membawa Anaknya)

3. Ajari Tempat-tempat untuk Meminta Pertolongan

Tunjukkan kepada anak letak toilet, tempat jaga satpam, atau tempat informasi ketika melewati tempat tersebut.

Sangat penting mengajarkan kepada anak seandainya terpisah dari orang tuanya.

“Jelaskan kepada anak supaya tidak panik dan segera mencari satpam atau pramuniaga untuk minta tolong. Bekal yang amat penting adalah mengajarkan kepada anak tentang identitas diri.”

Mulai dari nama, alamat rumah, nama orang tua atau anggota keluarganya.

“Apabila anak hafal nomor telepon orang tua, ajarkan untuk meminta bantuan orang lain supaya menghubungi orang tuanya.”  

(Baca: Cara Sederhana Mengasah Life Skills Anak Lewat Bermain)

4. Orang Tua Jangan Asyik dengan Gadget

Orang tua harus menggunakan waktu sebaik mungkin, fokus kepada anak, bukan pada gadget. “Karena gadget inilah menyebabkan kita lalai.”

Atau mengobrol dengan teman juga bisa menyebabkan perhatian kepada anak menjadi berkurang.

“Intinya nomor satukan anak, nikmati kebersamaan dengan mereka sehingga kualitas hubungan orang tua anak semakin maksimal. Semakin erat maka semakin lancar dalam komunikasi.”

Apabila membutuhkan waktu untuk berbelanja atau kebutuhan lainnya, titipkan anak kepada suami, suster, atau ART.

“Berilah info kepada mereka akan ke mana, berapa lama sehingga bila terjadi sesuatu dapat menghubungi orang tua.”

(Baca: Sering Beda Pola Asuh, Ini Tips Menitipkan Anak pada Mertua)

5. Pilih Permainan yang Cocok

Memang enggak salah kalau kita mengajak anak bermain di area permainan di mal.

Namun sebagai orang tua haruslah pandai memilih jenis permainan yang sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan anak.

Pilihlah permainan yang bermanfaat untuk anak, yaitu permainan yang dapat menstimulasi kemampuan motoriknya dan bisa merangsang perkembangan kecerdasannya.

“Juga bisa memuaskan keingintahuan anak sehingga mereka bisa mengeksplore permainan tersebut.”

(Baca: Mudah dan Murah, Ide Bermain Pasir Kinetik Untuk Si Kecil)

Pilihkan permainan yang sesuai dengan kemampuan anak.

Pastikan mereka  berada dalam posisi aman dengan permainan tersebut.

“Informasikan kepada anak cara menjalankan atau melakukan permainan yang dipilihnya.”

Terlibat langsung dalam proses bermain adalah hal yang sangat bijak bagi orang tua.

“Karena akan banyak dampak positifnya bagi hubungan antar anak dan orang tua. Misalnya, komunikasi orang tua anak akan lebih maksimal. Kedekatan antara orang tua dan anak juga jadi lebih erat lagi.”

(Baca: Orangtua Harus Lebih Sensitif, Responsif dan Konsisten Saat Bonding dengan Anak)

Terkadang saat di mal, orang tua mengajak serta suster atau ART.

Perlu disadari, tugas mereka hanyalah membantu kita.

Tanggung jawab sepenuhnya berada pada orang tuakecuali ketika orang tua harus meninggakan anak untuk berbelanja, misalnya.  

Informasikan kepada suster atau ART, jenis permainan yang harus dipilih.

Berapa lama akan meninggalkan mereka atau tempat tujuan.

"Supaya bila sewaktu-waktu dibutuhkan mereka bisa menyusul."

(Baca: Orang Tua dan Pengasuh Beda Cara Asuh? Ini Bahayanya)