Taylor pun berbahagia, namun kebahagian itu seakan diuji lagi lantaran hasil tes darah putrinya pada Februari 2017 kemarin menunjukkan tingginya kadar AFP, yang merujuk pada kanker hati. "Mengerikan sekali ... sangat mengerikan," kata Taylor.
Bayangkan, betapa bergejolaknya Taylor hanya duduk diam menunggu hingga kanker tersebut tumbuh dan menggerogoti tubuh putrinya.
Rabu (28/6), kanker itu berubah jadi ganas dan semakin membesar, sehingga dokter memutuskan untuk melakukan transplantasi hati pada Evie.
"Saya hanya menangis, saya tidak tahu harus berbuat apa. Evie tidak begitu mengerti, dia menatapku dan berkata, 'Ibu jangan menangis'," katanya.
Hingga akhirnya Evie lagi-lagi berhasil melewati operasi di rumah sakit milik University of Nebraska Medical School.
Begitu Evie keluar, Taylor berkata, dia terlihat lebih baik. "Saya tercengang! Dia tampak luar biasa, dia nampak baik ... jauh lebih sehat, " seru Taylor.
Evie pun memperlihatkan perkembangan yang sangat signifikan, bahkan hasil tes menunjukkan tubuhnya mampu menerima organ baru tersebut.
"Saya sangat bersyukur, saya tidak percaya semua ini mungkin terjadi. Sekarang kami hanya menikmati waktu demi waktu dan Evie begitu kuat. Aku tidak percaya," tutupnya.