NOVA.id - Menjelang akhir tahun, kita diberi kejutan dengan disahkannya kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) hingga 100 persen alias dua kali lipat.
Keputusan ini dilakukan sebagai salah satu solusi menekan defisit dana BPJS yang kian dalam.
Tentu, hal ini menyedot banyak perhatian. Pantas jika menimbulkan banyak pro dan kontra di mana-mana.
Baca Juga: Mulai 1 Januari 2020, Iuran BPJS Kesehatan Naik Sebanyak Dua Kali Lipat
Bukan tanpa sebab, sebagian besar masyarakat merasa pelayanan kesehatan menggunakan BPJS masih kurang maksimal.
Sehingga, tak rela rasanya membayar iuran sampai dua kali lipat, apalagi jika tak dibarengi dengan peningkatan pelayanan kesehatannya.
Namun, apa daya, aturan sudah diterapkan, iuran BPJS tetap dinaikkan.
Lantas, apa yang bisa kita lakukan?
Protes, tentu boleh saja.
Karena kita sebagai pemegang polis berhak mendapatkan layanan terbaik.
Tapi akan lebih baik kalau kita juga mengimbanginya dengan menjalanlan pola hidup sehat.
Baca Juga: Sudah Ada BPJS, Masih Perlukah Kita Punya Asuransi Kesehatan?
Lho, apa hubungannya dengan kenaikan iuran BPJS?
Begini, dengan menerapkan pola hidup sehat maka Anda akan terhindar dari serangan penyakit.
Nah, implikasinya, bila semakin sedikit peserta BPJS Kesehatan yang sakit, defisit bisa dihindari, dan—semoga—biaya iuran pun bisa ditekan turun.
Terlepas dari itu, siapa, sih, yang ingin sakit?
Baca Juga: Wah, Asuransi Kesehatan Swasta Ternyata Bisa Menaikkan Benefit BPJS
Tentu kita selalu ingin tampil sehat bugar, hingga masa tua, kan?
Karena itu, pola hidup sehat harus dijalankan mulai sekarang.
Menurut dr. Dian Kusumadewi, M. Gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pola hidup yang sehat dimulai dengan pola makan dengan gizi yang seimbang setiap harinya.
Baca Juga: Jadi Pasien BPJS Kelas 3, Aldi Taher Beberkan Kondisi Ruang Perawatan Ria Irawan
Kita harus memastikan unsur karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta serat selalu ada pada menu harian.
“Makan itu, kan, harus dengan pola gizi seimbang. Kemenkes juga sudah mengeluarkan kebijakan pola hidup sehat dengan tumpeng gizi seimbangnya. Dari hasil bumi itu banyak sekali yang baik untuk dikonsumsi.
Jenis, jumlah, dan jadwal.
Itu yang harus dilihat pada pola makan. Nah, tumpeng tadi diterjemahkan dalam kebijakan isi piringku sebagai panduan makan, jenis dan jumlahnya sudah jelas,” ujar dr. Dian pada NOVA.
Baca Juga: Pilu, Ria Irawan Harus Tahan Cacian Artis Pakai BPJS saat Mati-matian Lawan Kanker
Makanya, penting untuk menakar kebutuhan kita.
Di Indonesia, umumnya asupan kalori perempuan itu antara 1.200 sampai 1.500 kalori per hari, sedangkan laki-laki antara 1.500 sampai 1.800 kalori per hari.
Dalam sehari itu kita bagi dalam makan pagi, makan siang, makan malam, dan snack di jam 10 pagi dan jam 4 sore.
Baca Juga: Iuran BPJS Naik Sesuai Usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Berapa dan Mulai Kapan?
Jika tidak diatur, maka gerbang utama untuk berbagai penyakit masuk dan menginvasi tubuh terbuka lebar.
Misalnya saja soal obesitas karena kelebihan kalori yang dapat membuka peluang penyakit degeneratif seperti kolesterol, jantung, serta diabetes untuk masuk dan bersemayam dalam tubuh.
Jadi, jangan terjebak tren gaya hidup tak sehat, ya.
Baca Juga: Pilu, Pengobatan Sang Suami Tidak Bisa Dibiayai BPJS, Ibu Ini Rela Tawarkan Ginjalnya untuk Dijual
Nah, selain nutrisi pada makanan, cairan pun berperan penting, lho, dalam pola makan.
Karena itu, untuk menjalani pola hidup yang sehat, pastikan juga tubuh Anda tetap terhidrasi dengan baik dengan asupan cairan yang cukup.
Disarankan kita mengasup dua liter air putih dalam satu hari.
Baca Juga: Tak Lagi Gratis 100 Persen untuk Berobat, Ini Aturan Baru Urun Biaya BPJS Kesehatan
Selanjutnya, olahraga dan tidur cukup pun wajib diterapkan.
Menurut dr. Dian, sesibuk apa pun rutinitas kita setiap harinya, upayakanlah untuk beraktivitas fisik dan berolahraga setidaknya tiga sampai lima kali dalam seminggu dengan durasi 30 menit secara rutin.
Ringan-ringan saja, mulai dari relaksasi, peregangan, berjalan santai, lari, hingga mungkin bersepeda dan berenang.
Serta ingat untuk istirahat cukup selama enam sampai delapan jam sehari, ya, Sahabat NOVA.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR