Selain itu, sekitar 20 persen air limbah secara global juga jadi hasil pembuangan industri fashion.
Bahkan, industri mode melepaskan setengah juta ton serat mikro sintetis ke laut setiap tahunnya.
Hal ini menjadikan limbah fashion menjadi limbah terbesar kedua setelah industri miyak dan gas.
Baca Juga: Bikin Beda JFW 2020, Tinkerlust Hadirkan Parade Busana Upcycling
Riset ini digarap oleh beberapa desainer Tanah Air dan mengembangkan gerakan slow fashion sebagai antitesis dari keberadaan fast fashion.
Bahkan, slow fashion menjadi tema pada Indonesia Fashion Week, Maret 2019 lalu, dan juga salah satu fokus dalam pagelaran Jakarta Fashion Week 2020 yang baru saja berakhir.
Mengangkat slow fashion tentu bukan sekadar konsep instan, melainkan diracik untuk menanggulangi ancaman dengan adanya perubahan tren gaya hidup dalam balutan yang tetap stylish tanpa mengorbankan lingkungan.
Baca Juga: Mengenal Slow Fashion, Cara Kekinian untuk Kurangi Limbah Fashion
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR