Padahal, dalam proses konsultasi, seorang psikolog menggali cerita klien menggunakan tahapan dan metode yang terstruktur.
Cara yang keliru bisa berakibat fatal.
Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap praktik psikolog inilah yang memberikan celah bagi oknum tertentu untuk mengaku sebagai “psikolog”.
Perlu Jenjang S2
Seperti kata Iin—demikian Suhati Kurniawati biasa disapa, tidak semua lulusan psikologi itu bisa melakukan praktik psikolog dan mendapatkan gelar sebagai psikolog.
Karena, HIMPSI sebagai lembaga yang memberikan lisensi kepada psikolog, mereka harus melihat dahulu jenjang pendidikan orang tersebut.
“Gini, S1 lulusan psikologi itu bukan psikolog. Dia enggak boleh mengaku sebagai psikolog, karena hanya diajarin teori saja. Jurusan psikolog juga banyak, ada yang untuk klinis, industri, pendidikan,” jelasnya.
Baca Juga: Psikolog Ungkap Penyebab Masalah Menantu dan Mertua Sering Tidak Akur
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR