NOVA.id - Sebagian dari kita mungkin pernah mengalami kondisi telat atau tidak menstruasi berbulan-bulan, padahal tidak sedang hamil.
Seringkali, tidak menstruasi berbulan-bulan membuat kita bertanya-tanya apakah kondisi itu berbahaya atu tidak.
Untuk diketahui, biasanya periode atau siklus menstruasi terjadi berulang setiap 28 hari.
Meski telat menstruasi adalah salah satu tanda awal kehamilan, ada berbagai alasan lain mengapa hal itu bisa terjadi.
Baca Juga: Bisa Jadi Tanda Bahaya, Ini 4 Penyebab Darah Menstruasi Berwarna Hitam
Jika seseorang tidak menstruasi selama 3 bulan berturut-turut, ini disebut amenore. Kondisi ini mempengaruhi 3-4 persen perempuan.
Amenore biasanya terjadi ketika ovarium berhenti membuat cukup hormon estrogen.
Diketahui, estrogen merupakan salah satu hormon yang bertanggung jawab untuk siklus menstruasi.
Melansir dari Medical News Today, terdapat berbagai faktor, termasuk yang di bawah ini yang dapat menyebabkan kekurangan estrogen.
Baca Juga: Begini Cara Mencuci Pembalut Kain Agar Bisa Digunakan Berkali-kali
1. Perubahan berat badan
Kenaikan atau penurunan berat badan yang signifikan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan seseorang tidak mengalami menstruasi pada awalnya, tetapi masalah itu cenderung dapat diatasi dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Alami Perut Kram Saat Menstruasi? Awas Tanda Bahaya Penyakit Ini
2. Stres
Stres jangka panjang dapat memengaruhi bagian otak yang mengontrol hormon reproduksi Hal ini dapat menyebabkan ovulasi dan menstruasi berhenti.
Namun, apabila penyebab stres hilang atau kita mencoba mengelola stres dengan baik, maka siklus reguler menstruasi kita bisa kembali.
Baca Juga: Rentan Stres, Ini Tips Menjaga Kesehatan Mental Generasi Sandwich
3. Olahraga berlebihan
Olahraga berlebihan dapat menyebabkan telat haid, terutama bagi orang dengan berat badan rendah atau lemak tubuh sangat sedikit.
4. Memproduksi terlalu banyak prolaktin
Prolaktin adalah hormon yang biasanya dibuat tubuh selama menyusui.
Hormon ini dapat menghentikan menstruasi dan merupakan alasan mengapa sebagian besar perempuan menyusui tidak mengalami menstruasi.
Pada orang yang tidak menyusui, keluarnya cairan susu dari puting dapat menandakan bahwa tubuh membuat jumlah prolaktin yang sangat tinggi.
Dokter dapat mengobati produksi prolaktin yang berlebihan dengan obat-obatan.
Baca Juga: Niat Mau Sehat, Tapi Ini yang Terjadi Jika Olahraga Setelah Keguguran
5. Masalah tiroid
Tiroid adalah kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengontrol metabolisme tubuh.
Hipotiroidisme, atau tiroid yang kurang aktif, adalah suatu kondisi di mana tiroid tidak menghasilkan cukup hormon-hormon ini.
Hipertiroidisme, atau tiroid yang terlalu aktif, menyebabkan kadar hormon tiroid dalam tubuh menjadi terlalu tinggi.
Kedua kondisi tersebut dapat mempengaruhi frekuensi menstruasi.
Tanda-tanda lain yang harus diwaspadai termasuk:
Dokter biasanya dapat mendiagnosis masalah tiroid menggunakan tes darah sederhana.
Baca Juga: Mengantuk Setelah Makan Siang Bisa Jadi Pertanda Penyakit Tiroid, Ini Penjelasannya
6. Polycystic ovary syndrome (PCOS)
Orang dengan PCOS memiliki ketidakseimbangan hormon yang dapat mempengaruhi kesehatan dan penampilan mereka secara keseluruhan selain menyebabkan kista ovarium.
Hingga 10 persen perempuan usia subur memiliki PCOS dan mungkin memiliki ovarium yang membesar dengan kelompok kista kecil dan jinak.
Tanda-tanda PCOS meliputi:
Baca Juga: Siklus Menstruasi Tidak Teratur? Waspadai Bisa Jadi Gejala PCOS
7. Gangguan makan
Gangguan makan, terutama anoreksia, dapat menyebabkan menstruasi berhenti.
Ini terjadi ketika lemak tubuh seseorang menjadi terlalu rendah untuk terjadinya ovulasi.
Baca Juga: Perhatian untuk Penderita Obesitas! Hindari 4 Makanan Ini Jika Tak Ingin Memperburuk Kondisi Tubuh
Lihat postingan ini di Instagram
8. Perimenopause
Orang memasuki menopause ketika mereka tidak mengalami menstruasi setidaknya selama 12 bulan.
Usia rata-rata orang yang memasuki menopause di Amerika Serikat adalah 52 tahun.
Namun, transisi ke menopause, yang dikenal sebagai perimenopause, dapat menyebabkan gejala yang dimulai pada usia yang lebih muda.
Gejala-gejala perimenopause meliputi:
Baca Juga: Menopause Bikin Terganggu Saat Behubungan Intim? Ini Tipsnya
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | medical news today |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR