Biarlah branding tersebut menjadi lebih kuat karena adanya dukungan dari semua kelompok masyarakat, sehingga wajar kalau semua orang merasa memiliki branding Citayam Fashion Week.
Yang perlu kita lakukan bagaimana anak-anak muda tersebut dapat terus mengalirkan ide-ide baru yang kreatif, dan mampu membuka lapangan kerja bagi orang lain, sehingga membawa ekonomi kreatif Indonesia tumbuh ke level yang lebih tinggi.
Baca Juga: Jangan Pelit Berinvestasi, Tanamkan Duitmu Sekarang!
Peran pemerintah
Pemerintah harus terus mendukung keberadaan Citayam Fashion Week sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif.
Di satu sisi munculnya kegiatan tersebut mengakibatkan beberapa ekses yang tidak diinginkan, seperti mengganggu tertib lalu lintas kendaraan yang lewat dan kemacetan.
Namun, di sisi lainnya, kegiatan tersebut membuka inspirasi anak-anak muda untuk terus berkarya dan menghasilkan ide-ide baru.
Oleh sebab itu, sudah selayaknya pemerintah terus memberikan dukungan dalam rangka memperkuat keberadaan ekonomi kreatif.
Semakin banyak aktivitas ekonomi yang berbasis industri kreatif tentunya akan memperkuat kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional.
Pemerintah pusat dan daerah perlu bersinergi bagaimana menampung aspirasi anak-anak milenial tersebut tanpa harus menciptakan ekses negatif.
Untuk itulah, kegiatan Citayam Fashion Week harus terus dan tidak boleh berhenti karena adanya keberatan terhadap gangguan lalu lintas di tempat pelaksanaan kegiatan tersebut ya Sahabat NOVA.
Pemerintah perlu mengakomodir dengan menyediakan tempat yang lebih sesuai untuk kegiatan tersebut, tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat lainnya. (*)
Baca Juga: Agus Sugiarto Luncurkan Buku Mengenal Ekonomi Digital, Isinya Lengkap dan Mudah Dipahami!
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Penulis | : | Dr. Agus Sugiarto |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR