Ini tidak seperti adiknya yang juga perempuan, tapi sangat dekat dengan ayahnya. Adiknya ini malah happy punya ayah seram, katanya. Teman-temannya jadi segan kalau mau menjahili. Padahal dia sendiri sangat jahil.
Suami saya pemilik usaha sewa truk dan pick up. Mobil kami tidak banyak, tapi alhamdulillah ada pelanggan yang menyewa berkala, sehingga bisa dibilang cukup sukses.
Penampilan suami saya memang bisa dibilang agak intimidatif, Bu. Cepak nyaris botak dan badannya gempal. Tapi, penampilan ini sebenarnya bukanlah bawaan sejak dulu.
Waktu muda, suami saya sangat keren. Bajunya necis, sepatu selalu disemir tiap hari, sama sekali tidak terlihat seperti karyawan menengah kantor kecil.
Suami mulai berubah ketika putri sulung kami lahir. Anak ini sempat kena penyakit yang butuh pengobatan serius dan biaya banyak.
Saya berhenti kerja waktu itu demi mengurus putri kami. Suami juga resign dari kantor, lalu menjadi sopir truk antarkota, yang pada waktu itu gajinya memang lebih tinggi ketimbang pekerjaannya di kantor.
Salah satu alasan suami jadi seperti tukang pukul yang wajahnya seram adalah supaya tidak diremehkan saat di jalanan.
Ini juga mengingat sebagai sopir truk, konon risikonya memang besar, entah dipalak atau dicuri muatannya kalau berupa sembako atau pisang. Kalau sudah terlihat garang, maling-maling itu biasanya takut.
Sekarang, alhamdulillah anak kami sudah sehat. Harus minum obat, sih, tapi itu pun terjangkau.
Suami yang mulai susah menyupir tanpa tidur, memulai bisnis sewa dan seperti saya bilang tadi, cukup sukses.
Masalahnya, putri kami malu…
Baca Juga: Alami 10 Gejala Psikologis Ini? Sudah Saatnya Kita Berani Konsultasi ke Psikolog, Tak Perlu Malu!
Penulis | : | Made Mardiani Kardha |
Editor | : | Made Mardiani Kardha |
KOMENTAR