Juga ajak lihat teman yang kaya raya tetapi jarang bertemu ayah yang supersibuk. Saat duduk makan malam ataupun nonton TV, angkat secara ringan saja betapa bahagianya Ibu melihat anaknya sudah tumbuh jadi gadis-gadis cantik.
Ajak Lihat Sisi Positif Ayah
Kemudian, sampaikan pula apa yang saya tulis di awal jawaban ini, dengan bahasa Bu Nani.
Menegur dia kalau ada kalimat negatif, sangat boleh, Bu Nani. Paling tidak dengan balik bertanya, “Apakah Kakak bisa melihat sisi kebaikan dan usaha Bapak untuk membuat Kakak dan Adik bisa sekolah, makan enak, dan hidup nyaman?
Rasanya, Bapak pantas lho untuk dilihat dari sisi berkeringatnya, bukan cuma gaya preman-nya. Lagipula, alasannya, kan, jelas. Dulu, memang harus begitu supaya tak diganggu di jalanan.
Bila Bu Nani konsisten memulai pembicaraan, berespons saat dia bersungut-sungut, mudah-mudahan putri Bu Nani mampu mengubah kerangka berpikir tentang cara melihat dan menilai ayahnya.
Pelan, tapi tetap konsisten mengarahkan anak Ibu untuk berpikir dari sudut pandang yang lebih positif.
Bagus sekali kalau Bu Nani bisa mendorongnya untuk mau lebih bergaul, mengajak teman-teman main ke rumah, masuk kelompok tari atau apa yang tersedia sebagai ekskul di sekolahnya.
Mudah-mudahan, pengalaman yang makin beragam akan membawanya pada sebuah pemahaman baru, bahwa selalu ada makna di balik sebuah peristiwa. Cari makna itu, agar tidak terjebak dalam opini, maupun penilaian yang hanya dilandasi penglihatan saja.
Salam manis, mudah-mudahan tahun 2023 membawa lebih banyak nikmat kebahagiaan dan kesehatan buat Bu Nani, Bapak, dan kedua gadis kesayangan.(*)
(Bila Anda ingin berkonsultasi dengan psikolog Rieny Hassan, silakan kirimkan kisah Anda ke email nova@gridnetwork.id dan tuliskan ‘Konsultasi Psikologi’ pada subjek email.)
Penulis | : | Made Mardiani Kardha |
Editor | : | Made Mardiani Kardha |
KOMENTAR