Kami tidak bisa meresepkan obat, yang kami pelajari adalah segala aspek terkait perilaku manusia.
Tetapi pertanyaan tentang masalah Anda, memang tepat bila diarahkan ke psikolog.
Tampaknya suami A nda sedang menuju ke kondisi kecanduan pornografi.
Dalam hal ini medianya adalah gawai yang selalu ada bersamanya.
Kita katakan kecanduan ketika seseorang merasakan ia punya kebutuhan yang ia coba penuhi dengan melakukan sesuatu yang dirasanya bisa memenuhi kebutuhan tadi.
Akan tetapi, berbeda dengan kebutuhan makan yang timbul ketika terasa lapar dan akan terpenuhi (kenyang) saat kita makan, kecanduan justru menimbulkan kondisi di mana proses pemuasan kebutuhan malah meningkatkan lagi kebutuhannya untuk memperoleh dan memperoleh lagi hal tadi.
Tak bisa dipuaskan.
Sementara, dalam benaknya, ia mulai gagal untuk bisa membagi fokus perhatiannya pada apa yang seharusnya ia urus, ia perhatikan, maupun harus ia kerjakan.
Makin dicoba dipenuhi, makin terasa butuh waktu dan upaya lebih banyak, hingga bila tak diatasi, ia akan makin tenggelam dalam kecanduannya itu.
Kepuasan yang sebenarnya semu, karena bukan sebuah pengalaman nyata melainkan hanya ia lihat di dunia maya saja, itu pula yang memudarkan minat suami untuk mendekat ke Anda.
Bila hal-hal yang saya sarankan berikut ini tidak membuat suami bergeser dari kebiasaannya sekarang, sangat saya sarankan agar Anda mengajaknya ke psikolog klinis untuk mengatasi masalah ini.
Baca Juga: Konsultasi Psikologi: Kupikir Sibuk, Ternyata Pacarku Menikahi Perempuan yang Dihamilinya
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Rieny Hassan |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR