Baca Juga: Jangan Panaskan Kembali 5 Makanan Ini Saat Sahur, Bisa Berbahaya
Nah, karena baru “ngisi bensin”, akan lebih masuk akal dan lebih baik bila kita melakukan kegiatan seperti bersih-bersih rumah atau melakukan kegiatan rohani lain dibandingkan tidur.
Sayang energinya, bukan?
Selain itu ada kemungkinan 3 risiko bahaya Ketika tidur setelah makan sahur, yakni mual, muntah, hingga bahaya stroke.
Asal tahu saja, makanan yang sudah tercerna menjadi gula darah, dan tidak terpakai sebagai energi akhirnya menciptakan penimbunan kalori berupa lemak.
Alhasil, ada kemungkinan peningkatan tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol yang mengarah pada peningkatan risiko terkena stroke.
“Ada masalah sindroma metabolik. Gula darah naik, lemak darah dan pinggang ikut nambah, risiko sedentary lifestyle (gaya hidup yang tidak aktif atau tak banyak bergerak) di depan mata. Malu dong, bulan puasa kok malah berisiko diabetes, hipertensi, serangan jantung dan stroke?” ujar dr. Tan.
Tapi, kalau dijeda satu hingga dua jam setelah sahur baru tidur apakah lebih baik?
“Nope (tidak). Mending mulai siap kerja, lebih pagi untuk WFH (bekerja di rumah). Agar bisa tidur siang sejenak nantinya. Itu lebih masuk akal. Toh, kreativitas juga dimulai saat fajar menyingsing,” pungkas dr. Tan.
Jadi, masih mau tidur setelah makan sahur? (*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR