TabloidNova.com - Orangtua memang punya kewajiban memenuhi kebutuhan anak, mulai dari sandang, pangan, papan. Namun meskipun kebutuhan tersebut sudah tercukupi, anak pun punya keinginan sendiri. Entah itu keinginan memiliki mainan, jalan-jalan, atau bermain. Ayah Edy, penggiat multiple intelligence & holistic learning, mengajarkan anak berusaha dulu untuk memenuhi keinginan tersebut.
"Jika dua anak saya memiliki keinginan, mereka harus bekerja dulu," jelas Ayah Edy.
Misalnya anak ingin mainan, maka Ayah Edy akan menghitung berapa harga mainan yang diinginkan. "Lalu, saya tanya uang mereka ada berapa. Jika tak cukup, orangtua lah yang membayarkan sisanya. Tentu saja jumlah sisanya akan lebih besar."
Yang penting, lanjut Ayah Edy, anak berkontribusi dalam setiap hal yang diinginkannya. Orangtua sebaiknya tidak selalu memberikan fasilitas pada anak, agar anak siap menghadapi kehidupan nyata dengan bekerja. Tidak masalah jika orangtua selalu ada terus.
"Tetapi bagaimana kalau (orangtua) tidak ada, (sedangkan) mereka masih kecil," kilah pria bernama asli Edy Wiyono ini.
Jenis pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah pun bisa bermacam-macam. Misalnya menyapu atau membereskan tempat tidur. Setelah mengerjakan tugas rumah tangga, Anda bisa memberi mereka upah. Misalnya koin Rp 500.
"Anak jadi belajar setiap upaya kebaikan mendapatkan imbalan, sekaligus belajar soal uang, menabung, dan belajar matematika. Begitu koinnya sudah banyak, akan ditukar dengan uang kertas," katanya lagi.
Ketika uang sudah terkumpul, anak jangan dilarang membeli seandainya harga mainannya mahal.
"Kasihan, kan, sudah capek kerja terus dilarang membeli. Itu membuat anak tidak tertarik lagi mengumpulkan uang. Anak termotivasi karena punya cita-cita membeli sesuatu. Kalaupun uangnya habis tak jadi masalah, karena nanti bisa bekerja lagi," tandas Ayah Edy.
Ingin mencoba trik ini untuk anak Anda?
Noverita K. Waldan
KOMENTAR