NOVA.id - Hari Perempuan Internasional atau Hari Perempuan Sedunia kita peringati setiap 8 Maret.
Hari ini sesungguhnya diambil dari kisah perempuan biasa yang menoreh catatan sejarah, yakni sebuah perjuangan berabad-abad lamanya untuk dapat berpartisipasi dalam masyarakat, seperti halnya kaum laki-laki.
Di masyarakat Yunani Kuno, Lysistrata menggalang gerakan perempuan mogok berhubungan seksual dengan pasangan (laki-laki) mereka untuk menuntut dihentikannya peperangan.
Baca Juga : Peringati Hari Perempuan Internasional 2019, Women's March Jakarta akan Berlangsung 27 April 2019
Lalu, dalam Revolusi Prancis, perempuan di Paris berunjuk rasa menuju Versailles seraya menyerukan "Kemerdekaan, Kesetaraan, dan Kebersamaan" menuntut hak perempuan untuk ikut dalam pemilu.
Sementara itu, ide untuk memperingati Hari Perempuan Internasional sebetulnya telah berkembang sejak seabad yang lalu, ketika dunia industri ini sedang dalam masa pengembangan dan pergolakan, serta peningkatan laju pertumbuhan penduduk dan pemunculan paham-paham radikal.
Baca Juga : Pelecehan Seksual Lagi-Lagi Terjadi, Perempuan Ini Dilecehkan Instruktur Mengemudi selama 4 Jam!
Penasaran dengan sejarah Hari Perempuan Internasional?
Berikut ini adalah kronologi singkat dari beberapa kejadian penting yang mengantar kita hingga memperingati Hari Perempuan Internasional ini:
1909: Dalam rangkaian pendirian Partai Sosialis Amerika, Hari Perempuan Nasional pertama kali diperingati pada tanggal 28 Februari di Amerika Serikat.
Hari tersebut kemudian terus diperingati kaum perempuan AS pada setiap hari minggu terakhir di bulan Februari, sampai tahun 1913.
Baca Juga : Jelang Hari Perempuan Internasional 2019: Ini Hak Utama yang Patut Diperjuangkan!
1910: Pertemuan kelompok sosialis internasional di Copenhagen, Denmark, memutuskan untuk memiliki Hari Perempuan Internasional sebagai penghormatan atas hak-hak asasi perempuan dan mendorong diperolehnya hak suara bagi semua perempuan di dunia.
Keputusan ini diterima secara bulat oleh semua peserta yang diikuti lebih dari 100 perempuan dari 17 negara, termasuk tiga perempuan pertama yang dipilih sebagai anggota parlemen Finlandia.
Pada saat itu, mereka belum memutuskan pada tanggal berapa peringatan Hari Perempuan Internasional akan diadakan.
Baca Juga : Jelang Hari Perempuan Internasional 2019: Tonton 3 Film Terbaik Ini Yuk, Menginspirasi!
1911: Sebagai tindak lanjut dari keputusan yang telah diambil setahun sebelumnya, Hari Perempuan Sedunia untuk pertama kalinya diperingati pada tanggal 19 Maret di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss.
Lebih dari 1 juta perempuan dan laki-laki bersama-sama turun ke jalan.
Selain menuntut hak untuk ikut serta dalam pemilu dan posisi di dalam pemerintahan, mereka juga menuntut hak bekerja, kesempatan memperoleh pelatihan, dan penghapusan diskriminasi dalam pekerjaan.
Kurang dari seminggu sejak peringatan itu, pada tanggal 25 Maret terjadi insiden tragis di New York, AS, yang menewaskan lebih dari 140 buruh perempuan yang kebanyakan adalah imigran asal Italia dan Yahudi.
Peristiwa ini sangat memengaruhi peraturan perburuhan di AS dan kondisi kerja yang menyebabkan insiden ini terjadi, kemudian dikecam habis-habisan selama peringatan Hari Perempuan Internasional di tahun berikutnya.
1913-1914: Sebagai bagian dari upaya perdamaian yang berkembang selama berlangsungnya Perang Dunia I, perempuan Rusia memperingati Hari Perempuan Internasional untuk pertama kalinya pada hari Minggu terakhir bulan Februari 1913.
Di belahan Eropa lainnya, sekitar tanggal 8 Maret di tahun berikutnya, kaum perempuan berunjuk rasa untuk memprotes perang maupun sebagai ungkapan solidaritas kepada saudara-saudara perempuan di manapun juga.
Baca Juga : Ria Ricis Ingin Ikut Mengapresiasi Hari Perempuan Internasional
1917: Oleh karena 2 juta tentara Rusia terbunuh dalam perang, perempuan Rusia sekali lagi turun ke jalan pada hari minggu terakhir di bulan Februari, menyerukan "Roti dan Perdamaian".
Para pemimpin politik menentang unjuk rasa ini, namun para perempuan ini tetap bertahan.
Sejarah mencatat, empat hari kemudian, Czar atau Tsar (raja) Rusia turun takhta dan pemerintahan sementara mengakui hak perempuan untuk ikut serta dalam pemilu.
Hari bersejarah itu jatuh pada tanggal 23 Februari di kalender Julian yang digunakan di Rusia atau tanggal 8 Maret menurut kalender Gregorian (kalender Masehi yang digunakan secara umum di dunia).
Sejak saat itulah Hari Perempuan Internasional diperingati pada hari yang sama oleh seluruh perempuan di seluruh dunia. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | LBH APIK |
Penulis | : | Intan Yusans |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR