Labu yang memiliki bentuk membulat dengan panjang bisa mencapai 60 cm ini memiliki warna hijau dengan belang-belang putih memanjang. Kulit permukaannya halus tak seperti labu pahit atau pare, dengan rasa yang tidak pahit. Labu ular atau biasa disebut juga dengan pare ular atau pare belut ini biasanya dimanfaatkan untuk dijadikan bahan membuat sayur, baik sayur bening maupun sayur berkuah santan.
6.Ridge Gourd atau Oyong
Ridge gourd atau oyong merupakan salah satu jenis labu-labuan yang biasanya dipanen saat masih muda dan dimanfaatkan untuk diolah menjadi sayur. Hampir di setiap daerah di Indonesia mengenal jenis sayuran yang satu ini, hanya saja penyebutannya berbeda-beda. Sebutan oyong atau gambas, misalnya, di Jawa Tengah dikenal dengan sebutan ceme. Jenis labu ini biasanya diolah untuk campuran sayur sepereti sajian sayur bening atau sup atau sajian yang lain. Banyak manfaat yang didapat dari jenis labu ini di antaranya dipercaya dapat meurunkan kadar kolesterol, diabetes, radang usus, nyeri otot, hingga menormalkan siklus menstruasi.
7. Mentimun
Termasuk suku labu-labuan atau curcubitaceae, mentimun merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah dan dapat dimakan. Buahnya biasa dipanen sebelum terlalu matang, untuk dijadikan lalap, acar, bahkan dibuat sayur. Manfaat mentimun memiliki sifat diuretic alias efek pendingin dan pembersih kulit, juga mengandung vitamin A, B, dan C. Mentimun juga menjadi bagian penting untuk perawatan kulit karena kandungan mineral berupa magnesium, kalium, mangan, dan silika.
8. Semangka
Tanaman merambat yang masih sekerabat dengan labu-labuan ini biasanya dipanen segar dan dinikmati langsung sebagi buah potong atau dibuat jus. Kulit semangka memiliki warna hijau dengan garis-garis membujur dengan warna hijau yang lebih tua. Semangka memiliki kadar kalium dan magnesium yang baik untuk penderita diabetes.
Nah, itulah beberapa jenis labu yang bisa Anda kenali dan pahami manfaatnya. Setelah memahami banyaknya jenis labu dan manfaatnya, yuk coba buat hidangan dari jenis buah sayur yang murah meriah ini!
Retno Pancaningrum
KOMENTAR