Sabitha Mahfudiah Laila (3,5), balita yang dikabarkan diculik dan menjadi viral beberapa waktu lalu kini sudah pulang.
Anak dari pasangan Satrio Pamungkas dan Yuyun Maulidyah, warga Dusun Nongkosewu, Desa Karangnongko, Kecamatan Poncokusumo itu pulang pada Minggu (23/10/2016) malam.
Kanit Reskrim Polsek Poncokusumo, Aiptu Andik Risdianto mengatakan Sabitha dikembalikan dua orang tak dikenal, sekitar pukul 21.00 WIB. "Ada laki-laki dan perempuan naik (Yamaha) Vixion yang mengembalikan korban," tutur Andik, saat dihubungi lewat telepon.
Sabitha lalu diturunkan di sebelah utara, sekitar 400 meter dari rumah orang tuanya. Saat itu Sabitha menangis. Tangisan itu kemudian mengundang kehadiran warga sekitar . "Lokasi penurunannya itu di dekat rumah neneknya," sambung Andik.
Baca: Waspada, Bahaya Pasang Sticker Anggota Keluarga di Mobil
Sebelumnya, bocah ini diketahui meninggalkan rumah pada Sabtu (22/10/2016) sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu orang yang membawa Sabitha keluar rumah juga mengikat kaki dan tangan Jumakyah (43), pembantu rumah tangga (PRT) di rumah itu.
Baca: Modus Baru Penculikan Anak
Kini bocah tersebut dalam kondisi sehat. Sang ayah, Satrio menuturkan pelaku telah mengirimkan foto kondisi terakhir Sabitha padanya melalui aplikasi WhatsApp.
Pelaku mengirimkan foto Sabitha pada Minggu (23/10/2016) sekitar pukul 10.30 WIB. Dalam foto itu, Sabhita duduk bersama anak laki-laki yang diperkirakan usianya lebih muda.
Keduanya duduk di sofa kulit warna biru di teras rumah. Keduanya terlihat sedang mengunyah sesuatu. Sabitha juga tidak terlihat dalam kondisi tertekan.
Baca: Ini Cara Mencegah Anak Jadi Korban Penculikan
Satrio dan istrinya, Yuyun Maulidyah sempat menangis saat melihat foto tersebut. Satrio berharap anaknya benar-benar dalam kondisi sehat. Pelaku juga sempat minta tebusan kepada Satrio.
“Saya mau berikan berapapun, asal anak saya selamat,” ucapnya. Kini keluarga berlega hati dan mengucap syukur karena Sabitha pulang dengan selamat.
Sumber: Surya Malang
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR