Klaim yang sulit dipastikan ini justru menyesatkan.
Setelah menganalisis 240 penelitian tentang nilai gizi makanan organik, penulis penelitian 2012 yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine menyimpulkan bahwa mereka tidak menemukan makanan organik secara signifikan lebih bergizi daripada makanan konvensional.
Dalam makalah itu, ilmuwan juga menyimpulkan bahwa makanan organik dapat mengurangi paparan konsumen terhadap residu pestisida dan menghindari menelan bakteri resisten antibiotik.
(Baca juga: Patut Ditiru! Begini Cara Yuni Shara Hadapi Warganet yang 'Julid'
3. Kandungan transgenik (GMO) berbahaya untuk dimakan
Genetically Modified Organisms (GMO) atau tanaman dengan genom yang telah ditambah dengan DNA dari organisme lain sudah mengubah secara permanen industri pertanian.
Para ilmuwan telah menciptakan varietas tanaman rekayasa genetika yang mengandung gen untuk melindungi dari hama, gulma, atau bahkan virus tanaman tertentu.
Perdebatan soal keamanan GMO ini masih terus muncul meski dibuat pertama kali 23 tahun lalu.
(Baca juga: Meski Tak Lagi Bersama, Ben Kasyafani Ungkapkan Hal Menyentuh Ini untuk Marshanda
Perlu diketahui, GMO tak selalu pada penggunaan tidak wajar yang direkayasa secara sintesis, tanaman jenis ini juga memanfaatkan proses alami.
Misalnya bakteri Bacillus thuringiensis ditemukan sebagai insektisida alami sejak lebih dari 100 tahun lalu.
Baru-baru ini, ahli biologi telah memodifikasi gen tanaman seperti jagung untuk mengekspresikan protein insektisida yang ada dalam mikroorganisme alami ini.
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR